REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Kepolisian Resor Kota Pekanbaru, Riau berhasil mengungkap modus spesialis rampok anjungan tunai mandiri (ATM) yang telah beraksi di sejumlah lokasi lintas provinsi di Sumatera.
"Dalam upaya melakukan perampokan, mereka menyiapkan rencana yang sangat rapih dan terorganisir," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Pekanbaru, Kompol Bimo Aryanto kepada di Pekanbaru, Selasa (5/4).
Ia menjelaskan jauh hari sebelum mereka beraksi, delapan pelaku komplotan yang dibekuk Polresta Pekanbaru pada Senin malam itu (4/4) menyewa ruko di sekitar lokasi incaran.
Dari ruko itu, mereka lantas melakukan pengamatan selama beberapa pekan lamanya. "Jadi kedelapan orang ini punya peran masing-masing. Ada pemantau, lalu yang memetakan bahkan ada yang pura-pura mengecat sebagai kamuflase," urainya.
Namun, tokoh utama dalam upaya perampokan itu adalah pemberi dana serta inisiator. Sebelumnya Satreskrim Polresta Pekanbaru menangkap enam pelaku bandit rampok di Kampar. Enam pelaku yang berhasil dibekuk lebih dulu adalah MA (30), MS (44), IL (39), DBK (28), AA (33) dan Su (35). Mereka berperan sebagai pemantau lokasi, berpura-pura mengecat hingga eksekutor.
Ia menjelaskan penangkapan tersebut berawal dari adanya upaya pembobolan ATM Bank swasta di Jalan HR Subrantas, Pekanbaru. Berawal dari peristiwa itu, polisi lantas melakukan penyelidikan mendalam.
"Dari penyelidikan dan pemeriksaan saksi-saksi serta rekaman kamera CCTV, kami berhasil mengantongi identitas seluruh pelaku," jelasnya.
Sementara itu, dari penangkapan keenam pelaku tersebut, petugas lantas melakukan pengejaran terhadap dua tersangka lainnya yang diduga sebagai otak komplotan itu.
Kedua tersangka berinisial SU (35) dan AW (45) turut dilumpuhkan petugas. Dalam hal ini, AW merupakan pemilik modal serta yang merencakan upaya pembobolan ATM. Saat pemeriksaan, polisi bahkan sempat dikejutkan lantaran AW mengaku sebagai salah satu wakil ketua LSM di Pekanbaru. Yang bersangkutan bahkan sempat menunjukkan kartu keanggotaan.
"AW ini adalah otak upaya perampokan ini. Dia yang mendanai semua upaya perampokan. Yang mengejutkan ternyata dia diduga oknum LSM Pekat. Kita terus dalami ini," tegasnya.