REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNGPINANG -- Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi Kepulauan Riau menyatakan interaksi yang dibangun orang-orang yang berperilaku menyimpang seperti lesbian, gay, biseks dan transgender (LGBT) di wilayah tersebut berinteraksi dan berkomunikasi melalui media sosial.
"Ini dilakukan karena perilaku mereka belum dapat diterima masyarakat," kata Pengelola Monitoring dan Evaluasi Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi Kepri Agus, di Tanjungpinang, Selasa (5/4).
Dia menambahkan sikap diskriminasi masyarakat terhadap orang-orang yang menyukai sesama jenis mendorong mereka untuk tetap berkomunikasi secara terbatas, namun intensif. "Ada beberapa akun di media sosial terkait komunitas LGBT, sangat aktif dan terbuka," katanya.
Agus mengatakan jumlah orang-orang yang berperilaku menyimpang di Kepri sulit terdeteksi, karena berkembang secara tertutup. Orang-orang penyuka sesama jenis ini kebanyakan berusia remaja.
"Perilaku menyimpang, terutama gay yang kami pantau sudah menyebar sampai ke remaja," ujarnya.