Selasa 05 Apr 2016 12:27 WIB

Ujicoba Penghapusan 3 in 1 Bikin Jalan Tambah Macet

Rep: C30/ Red: Karta Raharja Ucu
Sejumlah kendaraan melaju di bawah papan petunjuk jalan kawasan 3 in 1 di Jalan Gatot Subroto, Senayan, Jakarta, Jumat (1/4).
Foto: Antara/Reno Esnir
Sejumlah kendaraan melaju di bawah papan petunjuk jalan kawasan 3 in 1 di Jalan Gatot Subroto, Senayan, Jakarta, Jumat (1/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ujicoba penghapusan 3 in 1, Senin (5/4), ternyata membuat volume kendaraan meningkat. Arus lalu lintas pun menjadi padat dan kemacetan tidak terelakkan.

Pantauan Republika.co.id dari kawasan Mampang, Rasuna Said, menuju arah Sudirman terjadi peningkatan volume kendaraan hingga pukul 10.00 WIB. Padahal biasanya kemacetan arus lalu lintas pagi hari tidak pernah lebih dari pukul 09.00 WIB.

"Biasanya di atas jam 9 itu udah engga macet Mba," ujar Nardi yang berprofesi sebagai ojek driver ojek online di Jakarta, Selasa (5/4).

Nardi mengaku tidak tahu penyebab kemacetan tersebut. Padahal kata dia, dia berkendara menggunakan motor dan masih terjebak di dalam rentetan antrean kendaraan saat mengantarkan penumpangnya.

"Yang pake motor aja jalannya pelan-pelan apalagi mereka yang pake mobil," ujar dia yang mengaku tahu jika Senin ini hari pertama ujicoba penghapusan 3 in 1.

"Memangnya jadi ya mbak? Wah mungkin karena itu jadi sampai siang gini masih macet aja, biasanya kan engga gini," ucap dia.

Nardi sendiri enggan menjawab saat ditanya apakah setuju dengan rencana penghapusan 3 in 1. Dia hanya mengatakan jika membagi ingin menerapkan seperti model Singapura dengan jalanan yang berbayar silahkan saja.

"Contohnya kemarin ada rencana jalanan berbayar itukan penerapan dari Singapura sedangkan 3 in 1 peraturan yang sudah tua. Ya kalau memang pengen diubah ke berbayar silahkan segera saja diterapkan," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement