REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ujicoba penghapusan 3 in 1, Senin (5/4), ternyata membuat volume kendaraan meningkat. Arus lalu lintas pun menjadi padat dan kemacetan tidak terelakkan.
Pantauan Republika.co.id dari kawasan Mampang, Rasuna Said, menuju arah Sudirman terjadi peningkatan volume kendaraan hingga pukul 10.00 WIB. Padahal biasanya kemacetan arus lalu lintas pagi hari tidak pernah lebih dari pukul 09.00 WIB.
"Biasanya di atas jam 9 itu udah engga macet Mba," ujar Nardi yang berprofesi sebagai ojek driver ojek online di Jakarta, Selasa (5/4).
Nardi mengaku tidak tahu penyebab kemacetan tersebut. Padahal kata dia, dia berkendara menggunakan motor dan masih terjebak di dalam rentetan antrean kendaraan saat mengantarkan penumpangnya.
"Yang pake motor aja jalannya pelan-pelan apalagi mereka yang pake mobil," ujar dia yang mengaku tahu jika Senin ini hari pertama ujicoba penghapusan 3 in 1.
"Memangnya jadi ya mbak? Wah mungkin karena itu jadi sampai siang gini masih macet aja, biasanya kan engga gini," ucap dia.
Nardi sendiri enggan menjawab saat ditanya apakah setuju dengan rencana penghapusan 3 in 1. Dia hanya mengatakan jika membagi ingin menerapkan seperti model Singapura dengan jalanan yang berbayar silahkan saja.
"Contohnya kemarin ada rencana jalanan berbayar itukan penerapan dari Singapura sedangkan 3 in 1 peraturan yang sudah tua. Ya kalau memang pengen diubah ke berbayar silahkan segera saja diterapkan," ujarnya.