REPUBLIKA.CO.ID, BALIKPAPAN – Krisis Air yang terjadi di kota Balikpapan selama beberapa bulan ini berdampak kepada masyarakat, khususnya kaum dhuafa. Kemarau dan tingkat curah hujan yang kurang mengakibatkan waduk manggar milik PDAM kering.
Selama ini, warga RT 20 Sepinggan Raya hanya mengandalkan air bersih dari menampung air hujan dan sumur–sumur galian yang ada disektar pemukiman mereka. Air PDAM juga tidak bisa dirasakan manfaatnya secara maksimal oleh warga, karena PDAM dalam seminggu hanya mengaliri 2-3 hari saja.
LAZ Nasional Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) Cabang Kalimantan Timur melakukan aksi Berbagi Air di wilayah RT 20 Sepinggan Raya kota Balikpapan. Program berbagi air ini merupakan permintaan salah satu donatur Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) yakni Majelis Taklim (MT) Qonita Balikpapan.
“Program berbagi air ini kami berikan untuk warga RT. 20 Sepinggan Raya karena wilayah disini agak sulit terjangkau oleh aliran PDAM dan masyarakat sekitar tergolong masyarakat dhuafa. Selama ini meraka hanya mengandalkan sumur galian dengan kualitas air berwarna kuning seperti mengandung besi sehingga tidak layak dikonsumsi. Kami berharap dengan program berbagi air IZI dan MT.Qonita ini bisa membantu warga untuk memenuhi kebutuhan air bersih mereka," ujar Rahmad Kabid Pendayagunaan IZI Kaltim.
Warga sangat antusias dan penuh ceria terhadap program berbagi air yang dilakukan oleh IZI Kaltim & MT. Qonita diwilayahnya. “Saya mewakili warga RT.20 Sepinggan Raya mengucapkan terima kasih kepada para donatur khususnya MT Qonita dan LAZNAS IZI sebagai perantara kami. Harapannya kedepan ada program-program lain yang bisa dilaksanakan kembali dilingkungan kami," ujar Ritawati, Ketua RT 20.
Program Berbagi Air ini merupakan program IZI TO HELP yang memberdayakan dana zakat dibidang layanan sosial. Mayoritas warga di RT 20 berprofesi sebagai nelayan dan kurang mampu. Jumlah keluarga yang ada diwilayah tersebut sekitar 64 KK.