REPUBLIKA.CO.ID, Sebanyak 16 tentara Azerbaijan terbunuh dalam pertempuran terbaru dengan separatis yang dibantu pasukan Armenia. Pertempuran selama dua hari terakhir ini berlangsung di wilayah sengketa Nagorno-Karabakh. Demikian disampaikan Kementerian Pertahanan Azerbaijan dalam keterangannya, Selasa.
Rapuhnya gencatan senjata antara pasukan Azerbaijan dan Armenia atas wilayah Nagorno-Karabakh meningkatkan frustasi dalam proses perdamaian keduanya. Tak hanya itu, ketegangan dapat berdampak luas dan memiliki implikasi lebih berbahaya.
Seperti dilansir Aljazirah, Direktur lembaga think tank independen Regional Studies Centre di Yervan Armenia, Richard Giragosian, kekerasan di Nagorno-Kabarakh dapat menimbulkan peluang baru bagi keterlibatan Rusia.
Rusia memang lebih terlibat langsung di Armenia merupakan tuan rumah pangkalan Rusia di kawasan itu. Namun Moskow juga telah menjadi penyedia senjata utama Azerbaijan dalam beberapa tahun terakhir.
Moskow menurut Giragosian Moskow bagaimanapun, telah lama mengandalkan konflik Karabakh sebagai instrumen untuk kekuasaan dan pengaruh. Rapuhnya gencatan senjata dapat menjadi kunci titik masuk.
Moskow menurutnya, kini mungkin berpendapat jika gencatan senjata ambruk hanya bisa diatasi oleh pengerahan pasukan penjaga perdamaian Rusia.
Baca juga, Konflik Azerbaijan-Armenia Memanas, Belasan Tentara Tewas.