REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menko bidang Kemaritiman, Rizal Ramli memperingatkan kepada pihak-pihak yang ingin agar Susi Pudjiastuti dicopot dari jabatannya sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan untuk berhati-hati.
Rizal menegaskan berbagai kebijakan yang dikeluarkan oleh Menteri Susi selama ini bermanfaat bagi rakyat. "Kalau masih ada yang ingin menggusur Ibu Susi dari jabatan menteri, saya katakan hati-hati," kata Rizal Ramli dalam kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Jakarta, Selasa (5/4).
Menurutnya, langkah kebijakan yang dikeluarkan Susi Pudjiastuti memang kerap kontroversial, tetapi manfaatnya sangat jelas terutama bagi kemaslahatan Republik Indonesia.
Rizal mencontohkan, bila sebelumnya banyak kapal ikan asing yang menangkap secara ilegal di kawasan perairan Indonesia dan dibekingi oleh 'orang kuat' di negeri ini, tetapi setelah Susi menjadi menteri maka kapal-kapal itu ditangkap dan ditenggelamkan.
Dampak dari kebijakan Susi itu, ujar dia, adalah nelayan tradisional di berbagia daerah saat ini bisa menangkap ikan lebih banyak sehingga masyarakat juga perlu untuk lebih didorong mengonsumsi ikan lebih banyak apalagi hal tersebut penting bagi kesehatan.
Selain itu, ia mengungkapkan karena kebijakan Menteri Susi yang menenggelamkan kapal ikan asing maka saat ini industri perikanan bahan baku dari sejumlah negara tetangga mengalami kesulitan dan bahkan sampai ada yang bangkrut.
"Ini momentum untuk membangun industri perikanan Indonesia," katanya dan menambahkan, pemerintah juga membuka kesempatan bagi investor luar negeri guna membangun industri pengolahan ikan di Tanah Air.
Untuk itu, ujar dia, negara Indonesia dinilai membutuhkan sosok yang berani melawan mafia "illegal fishing" seperti yang telah dilakukan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.
Seperti diketahui, dalam beberapa waktu terkakhir isu akan terjadi perombakan kabinet (reshuffle) kembali menghangat. Sejumlah menteri diisukan terancam di copot, salah satunya adalah Menteri Susi.