REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Sebuah lembaga penelitian Amerika Serikat mengendus aktivitas mencurigakan yang sedang dikerjakan Korea Utara. Citra satelit terbaru menunjukan aktivitas tak biasa di situs utama nuklir Korut di Yongbyon.
Lembaga penelitian AS merilis laporan pada Senin (4/4), menyebut Korut kemungkinan sedang memproduksi lebih banyak plutonium untuk bom atom. Laporan dalam situs 38 North itu mengatakan dalam lima pekan belakangan, saluran pembuangan asap terdeteksi dari pembangkit termal Laboratorium Radiokimia Yongbyon.
Situs tersebut adalah instalasi untuk memproduksi plutonium. "Saluran pembuangan asap seperti itu jarang terlihat di sana dan sebelumnya tidak pernah ada di musim dingin lalu menurut citra satelit," katanya.
Adanya asap menunjukan operasi fasilitas pengolahan memanaskan bangunan dan mungkin ada aktivitas signifikan yang sedang dilakukan, atau baru akan dilakukan secepatnya. Laporan dari lembaga tersebut juga mencatut testimoni kongres pada 9 Februari dari Direktur inteligen Nasional AS, James Clapper.
Ia mengatakan Korut bisa mulai memulihkan plutonium dari bekas bahan bakar di Yongbyon dalam waktu mingguan hingga bulanan. Pakar di 38 North memprediksi Februari tahun lalu, Korut bisa mengembangkan stok nuklir hingga mencapai 20-100 bom dalam lima tahun dari 10-16 bom yang dimiliki sekarang.
North 38 merupakan situs yang diurus oleh Johns Hopkins University's School of Advanced International Studies di Washington.
Baca: Semua Hal yang Perlu Anda Tahu Soal Panama Papers