REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kapolda Jawa Barat, Irjen Pol Drs Jodie Rooseto menegaskan, untuk memberantas peredaran narkoba di masyarakat yang kian memprihatinkan, dibutuhkan aparat penegak hukum (polisi) yang bersih dari barang haram tersebut. Kapolda mengibaratkan untuk membersihkan kotoran dibutuhkan sapu yang bersih.
"Kalau mau membersihkan, harus bersih dulu sapunya. Komitmen kita adalah membersihkan secara internal baru kemudian keluar,’’ujar dia saat acara Silaturahim dengan Wartawan Pokja Polda Jabar, Selasa (5/4).
Untuk membuat polisi yang bersih dari narkoba, kata Jodie, Polda Jabar tengah gencar melakukan berbagai langkah. Salah satunya yaitu melalui tes urine bagi seluruh anggota polisi di wilayah Polda Jabar. Tes urine terhadaop anggota polisi, kata dia, melibatkan unsure internal dan Badan Narkotika Nasional (BNN) baik di tingkat pusat, provinsi maupun kabupaten/kota.
"Ini adalah salah satu cara untuk memerangi narkotika dari dalam (internal Polri)," ujar dia.
Dikatakan Jodie, anggota polisi yang terbukti mengkonsumsi narkoba akan ditindak sesuai hukum yang berlaku. Jika mereka sebagai pengguna, akan dilakukan pembinaan dan penyembuhan. Tapi jika keterlibatan mereka jauh dari itu, misalnya masuk dalam jaringan sindikat yang harus diamputasi. "Untuk mengobati mereka (anggota polisi), kita bentuk Kompi At Taubah. Ayo kita obati. Tapi kalau sudah masuk sindikat kita akan tegas mengan mengamputasinya (memecatnya)," ujar dia.