Selasa 05 Apr 2016 18:01 WIB

Api di Pasar Badung Berasal dari Lantai Bawah

Rep: Ahmad Baraas/ Red: Ani Nursalikah
Sejumlah pedagang menggelar lapak dagangan mereka di lahan parkir Pasar Badung, Kota Denpasar, Bali, Kamis (3/3).
Foto: Antara/Fikri Yusuf
Sejumlah pedagang menggelar lapak dagangan mereka di lahan parkir Pasar Badung, Kota Denpasar, Bali, Kamis (3/3).

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Tim Laboratorium Forensik Polresta Denpasar memastikan api yang memusnahkan Pasar Badung Denpasar berasal dari lantai bawah. Hal itu teridentifikasi dari bekas kebakaran yang sangat dalam.

"Bagaimana mungkin di tempat yang sama, dengan dagangan yang sama, tetapi bekas yang ditimbulkan berbeda," kata Kepala Laboratorium Forensik Cabang Denpasar, Kombes Pol Koesnadi.

Pasar Badung terbakar pada 29 Februari 2016, sekitar pukul 18.10 Wita. Akibat kebakaran tersebut para pedagang hingga saat ini belum bisa berjualan sebagaimana sewajarnya.

Kepada wartawan di Denpasar, Selasa (5/4), Koesnadi mengatakan dari penyelidikan dan penyidikan yang dilakukan timnya, tidak ditemukan sebab-sebab karena masalah teknis pada konstruksi pasar. Koesnadi juga mengatakan tidak ditemukan sebab karena hubungan singkat arus listrik.

"Artinya listrik di pasar Badung aman tidak ada kerusakan. Selain itu juga tidak ditemukan alat mekanik yang menghasilkan panas, dan tidak ada barang kimia," kata Koesnasi.

Memberikan keterangan pers bersama Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol Hery Wiyanto, Koesnadi menolak memberikan kesimpulan apa penyebab terjadinya kebakaran. Dia mengatakan, asal api berasal dari lantai bawah, kemudian api ke atas, memusnahkan lantai dua dan tiga, serta sebagian lantai empat yang menjadi kantor pasar.

"Selama dua hari kami terjun ke pasar Badung, disana kami tidak menemukan ada barang-barang berbahaya. Hasil abunya juga negatif artinya memang tidak ada benda-benda disana yang menyebabkan api itu muncul," katanya.

Kombes Pol Hery Wiyanto mengatakan untuk masalah pasar itu apakah sengaja dibakar atau tidak saat ini masih pengembangan yang dilakukan oleh pihak Polresta Denpasar.‎ "Yang pasti belum ada kesimpulan mengarah kesana. Apakah benar sengaja dibakar atau tidak, bisa jadi ada human eror. Dia buang putung rokok atau bagaimana," katanya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement