REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Manajer Penanganan Bencana Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi), Mukri Priyatna mengatakan wilayah ekosistem di teluk Jakarta akan hancur bila proyek reklamasi tetap dilanjutkan.
Menurutnya terumbu karang yang ada di pantai akan hancur dan punah, hal itu yang membuat Walhi berkewajiban menentang reklamasi di teluk Jakarta ada atau tidaknya nelayan di daerah itu.
"Yang punya hak tidak cuma manusia," katanya dalam acara Indonesia Lawyer Club, di TV One, Selasa (5/4).
Mukri mengatakan untuk reklamasi bukan jawab permasalahan pencemaran. Justru menurutnya reklamasi akan menambah pencemaran lingkungan yang sudah parah. Selain itu, menurutnya pantai tidak boleh lebih rendah dari lautnya.
Pantai utara Jakarta semakin rendah akibatnya yang paling terasa oleh masyarakat saat ini banjir. Walaupun tidak setiap hari tapi Jakarta selalu banjir setiap musim hujan. Karena arus air melambat.
Mukri menambahkan reklamasi di Singapura memakan korban pulau yang tenggelam. Mukri mengatakan reklamasi Jakarta juga menenggelamkan pulau-pulau kecil dikepulauan seribu. Karena materialnya akan diambil di pulau-pulau tersebut. Salah satunya Pulau Tidung.
"Jadi ada atau tidak ada nelayannya Walhi harus berlawanan, karena Walhi diberi amanat oleh negara berupa legal standing," katanya.