Rabu 06 Apr 2016 04:05 WIB

Politikus Golkar: Saya Mau Jadi Ketum Golkar, Tapi Susah Karena Harus Punya Uang Banyak

 Aburizal Bakrie (kanan) bersama Agung Laksono saat menghadiri rapat konsolidasi  persiapan Munaslub di Kantor DPP Golkar, Jakarta, Kamis (4/2). (Republika/Rakhmawaty La'lang)
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Aburizal Bakrie (kanan) bersama Agung Laksono saat menghadiri rapat konsolidasi persiapan Munaslub di Kantor DPP Golkar, Jakarta, Kamis (4/2). (Republika/Rakhmawaty La'lang)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus senior Partai Golkar Indra Bambang Utoyo mengaku sulit bersaing dalam bursa calon Ketua Umum Partai Golkar jika politik uang jelang musyawarah nasional masih berlangsung.

"Saya mau jadi Ketua Umum Golkar tapi susah karena terjadi perubahan kultur, karena harus punya uang banyak. Jadi kualitas tidak cukup kalau tidak punya uang," ujar Bambang dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa.

Bambang mengatakan praktik transaksional kerap terjadi dalam dunia politik pascareformasi. Menurut dia, upaya terbaik menyelesaikan masalah politik uang adalah dengan melakukan pembenahan partai politik.

Bambang sendiri mengaku enggan ikut menggelontorkan dana demi menjadi ketua umum partai beringin itu.

Dia mengaku hanya akan bermodalkan gagasan. "Saya harap praktik transaksional ini tidak berlanjut, karena kalau calon ketua umum masih transaksional bagaimana kita bisa berharap proses rekrutmen akan baik," ujar dia lagi.

Munas Golkar akan dihelat tahun ini, dengan agenda utama pemilihan ketua umum. Sejumlah nama yang belakangan sudah menyatakan siap maju, antara lain Ade Komaruddin, Airlangga Hartarto, Aziz Syamsuddin, Idrus Marham, Indra Bambang Utoyo, Mahyudin, Priyo Budi Santoso, Setya Novanto, Syahrul Yasin Limpo, dan Zaki Iskandar.

Budisantoso Budiman.

Baca juga, Golkar Gandeng KPK dan Polri Awasi Munaslub.

 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement