REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Analis Riset Mandiri Sekuritas Tjandra Lienandjaja menilai penurunan bunga kredit perbankan untuk seluruh sektor menjadi satu digit akan sulit tercapai tahun ini.
Menurut Tjandra, perbankan masih harus menanggung biaya operasional yang tinggi untuk beberapa sektor kredit, terutama kredit mikro dan konsumer. Maka dari itu, kata dia, bunga kredit satu digit lebih realistis diterapkan untuk sektor korporasi pada tahun ini.
Untuk sektor korporasi, perbankan sudah dapat mengantisipasi biaya operasional dan biaya pencadangan untuk sektor tersebut, sehingga perbankan masih leluasa mendapat marjin. "Untuk mikro masih sulit, biaya operasionalnya terlalu tinggi. Jadi tahun ini tidak akan semua sektor bisa satu digit," katanya di Jakarta, Selasa (5/4).
Dari sisi permintaan kredit, Tjandra menilai akan ada kenaikan pada semester dua. Namun, dengan catatan, laju inflasi tahunan terus terjaga maksimal 4,5 persen dan likuiditas perbankan terus membaik.