Rabu 06 Apr 2016 13:10 WIB

Erdogan akan Lucuti Kewarganegaraan Pendukung PKK

Rep: Gita Amanda/ Red: Ani Nursalikah
 Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan
Foto: EPA
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan, mereka yang mendukung kelompok 'teroris' tak layak menjadi warga negara Turki. Ia pun mempertimbangkan untuk melucuti kewarganegaraan pendukung Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang dianggap teroris oleh Turki.

Aljazirah melaporkan, menurut Erdogan pemerintah tak harus berdiskusi dengan teroris. Komentarnya pada Selasa (5/4) datang sehari setelah ia mengesampingkan pembicaraan damai dengan PKK.

"Untuk mencegah mereka melakukan hal membahayakan kami harus mengambil langkah-langkah, termasuk melucuti kewarganegaraan pendukung organisasi teroris," kata Erdogan.

Menurut Erdogan orang-orang itu tak layang menjadi warga negara Turki. Turki, kata Erdogan, tak mewajibkan membawa siapa pun yang terlibat dalam pengkhianatan terhadap negara dan rakyatnya.

"Pendukung (teror) mengaku sebagai akademisi, mata-mata yang menyebut diri mereka jurnalis, aktivis yang menyamar sebagai politisi, mereka tak berbeda dengan teroris yang melemparkan bom. Tapi seperti serigala berbulu domba, mereka memiliki tujuan yang sama sebagai anggota organisasi teror," ujar Erdogan.

Erdogan juga berjanji membasmi konflik terutama di wilayah Kurdi di tenggara Turki.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement