Rabu 06 Apr 2016 18:21 WIB

Muhammadiyah tak Tersindir Pernyataan Humas Polri Soal Siyono

Rep: Amri Amrullah/ Red: Karta Raharja Ucu
Setyardi baju putih bertemu dengan keluarga almarhum Siyono, di Klaten (4/4).
Foto: setyardi
Setyardi baju putih bertemu dengan keluarga almarhum Siyono, di Klaten (4/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --JAKARTA --  PP Muhammadiyah tidak merasa tersinggung dengan tuduhan Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Irjen Pol Anton Charliyan terhadap kelompok yang mencari keadilan bagi keluarga Siyono.

"Kita tidak merasa pernyataan Kadit Humas Polri itu dialamatkan  ke Muhammadiyah," kata Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Muhajir Effendy kepada Republika.co.id, Rabu (6/4).

Sebab sejak awal Muhammadiyah sudah menegaskan advokasi terhadap keluarga Siyono ini bukan bentuk dukungan terhadap teroris, tapi untuk memenuhi rasa keadilan masyarakat. Sikap tegas itu pun telah disampaikan PP Muhammadiyah ketika bertemu dengan Kapolri, Senin lalu.

"Kami sudah dijelaskan sikap dan posisi ini, bahwa Muhammadiyah menentang sangat keras terorisme dan aksi radikalisme terutama yang dilampiaskan dalam bentuk kekerasan. Baik kekerasan pisik maupun simbolik," ujarnya.

Selain itu, keterlibatan unsur Muhammadiyah dalam kasus Siyono adalah sebuah panggilan rasa kemanusiaan. Kehadiran Muhammadiyah juga karena permintaan yang disampaikan keluarga Siyono dan Komnas HAM untuk mengadvokasi kematian Siyono tersebut.

Anton sebelumnya menjelaskan, ada golongan proteroris yang membela Siyono. Meski demikian, Anton tidak menyebutkan secara spesifik siapa kelompok yang menjadi pembela tersebut.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement