REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --JAKARTA -- PP Muhammadiyah tidak merasa tersinggung dengan tuduhan Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Irjen Pol Anton Charliyan terhadap kelompok yang mencari keadilan bagi keluarga Siyono.
"Kita tidak merasa pernyataan Kadit Humas Polri itu dialamatkan ke Muhammadiyah," kata Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Muhajir Effendy kepada Republika.co.id, Rabu (6/4).
Sebab sejak awal Muhammadiyah sudah menegaskan advokasi terhadap keluarga Siyono ini bukan bentuk dukungan terhadap teroris, tapi untuk memenuhi rasa keadilan masyarakat. Sikap tegas itu pun telah disampaikan PP Muhammadiyah ketika bertemu dengan Kapolri, Senin lalu.
"Kami sudah dijelaskan sikap dan posisi ini, bahwa Muhammadiyah menentang sangat keras terorisme dan aksi radikalisme terutama yang dilampiaskan dalam bentuk kekerasan. Baik kekerasan pisik maupun simbolik," ujarnya.
Selain itu, keterlibatan unsur Muhammadiyah dalam kasus Siyono adalah sebuah panggilan rasa kemanusiaan. Kehadiran Muhammadiyah juga karena permintaan yang disampaikan keluarga Siyono dan Komnas HAM untuk mengadvokasi kematian Siyono tersebut.
Anton sebelumnya menjelaskan, ada golongan proteroris yang membela Siyono. Meski demikian, Anton tidak menyebutkan secara spesifik siapa kelompok yang menjadi pembela tersebut.