REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sukuk global Indonesia dinilai masih sangat diminati. Sukuk global korporasi Indonesia diharapkan bisa juga ikut ambil bagian di pasar sukuk internasional.
CEO and Executive Director, CIMB Islamic Bank Rafe Haneef mengatakan, adalah pekerjaan luar biasa untuk menciptakan pasar sukuk. Indonesia jadi penerbit rutin sukuk yang oversubscribe (kelebihan permintaan) berkali-kali.
Dalam terbitan Sukuk Negara Indonesia (SNI) terbaru yang dibagi dalam dua seri, SNI-21 dengan imbal hasil 3,4 persen bertenor lima tahun berhasil menarik 120 akun. Sementara SNI-26 dengan imbal hasil 4,5 persen bertenor 10 tahun berhasil menarik 240 akun.
''Dengan kondisi saat ini, bagaimana sukuk ini kurang menarik?,'' kata Rafe dalam diskusi IFN Forum, Rabu (6/3).
Sukuk Pemerintah Indonesia hanya sekali setahun dan investor menantikannya. Ini menunjukkan permintaan sukuk Indonesia masih banyak.
Sayang, sukuk global korporasinya Indonesia baru dua terbitan, itu pun BUMN. ''Sukuk global korporasi perlu ditambah, sekali setahun saja sudah cukup,'' ungkap Rafe.