REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung akan bertindak tegas kepada para pedagang kaki lima (PKL) yang kembali ke pinggir jalan. Padahal para PKL sudah diberikan tempat baru untuk berjualan.
Wakil Wali Kota Bandung Oded M Danial mengatakan beberapa oknum PKL masih nakal dengan kembali ke jalan. Oleh karenanya, penertiban terus dilakukan oleh jajaran petugas Satpol PP.
"Pemkot Bandung sudah diberi fasilitas, sudah kasih pinjam uang dan segala macam dan mereka memang ngeyel. Mau nggak mau harus tetap penertiban terus," kata Oded di Kota Bandung, Rabu (6/4).
Ia meminta Satpol PP untuk bertindak tegas kepada mereka yang turun kembali di pinggir jalan. Tindakan tegas berupa penertiban lapak-lapak yang masih dibuka PKL
Diharapkan dengan penindakan tersebut, kata dia, tidak memberikan ruang yang melonggarkan oknum pedagang nakal. Karena jika lengah sedikit maka para PKL kembali turun.
"Saya tekankan kepada Kasatpol PPjangan diberikan ruang. Persoalannya mau atau tidak mau (direlokasi)," ujar Oded.
Ia menilai para PKL yang masih nekat kembali ke jalan dikoordinir kelompok yang memang sedari dulu tidak mau direlokasi. Padahal tak sedikit yang menerima dan betah berjualan di tempat baru.
Rencananya, Pemkot Bandung akan menata kawasan relokasi PKL agar lebih nyaman. Salah satunya seperti di Jalan Purnawarman yang belum memiliki aliran listrik.
"Kalau ada yang kurang kayak listrik kita akan upayakan. Kemarin saya sudah buat surat agar minta listrik. Kita akan upayakan," ucapnya.
Beberapa waktu lalu juga, sejumlah PKL nekat berjualan di pinggir Jalan Merdeka. Hal itu sebagai bentuk protes kepada pemerintah yang merasa dirugikan usai relokasi yang dilakukan pada 2014.
PKL Purnawarman pun baru beberapa hari dipindahkan kembali berjualan di trotoar dengan alasan tempat relokasi tidak strategis.