REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat, Barack Obama mendorong reformasi pajak internasional setelah dokumen yang menguak tempat persembunyian uang orang kaya dunia terungkap melalui Panama Papers. Obama menilai pembukaan dokumen tersebut merupakan hal penting dan isu tentang penggelapan pajak global merupakan masalah besar.
Intervensi Obama tersebut dilakukan setelah terkuaknya 11,5 juta dokumen dari perusahaan berbasis di Panama, Mossack Fonseca. Pengungkapan dokumen tersebut berdampak meluas di seluruh dunia. Dampak tersebut antaralain Perdana Menteri Islandia dituntut untuk mundur setelah terkuaknya skandal pengaturan pajak melalui perusahaan pengaman aset di luar negeri. Selain itu, Perdana Menteri Inggris David Cameron membantah keluarganya mengatur pajak setelah terkuaknya dana offshore.
"Tidak meragukan bahwa masalah penggelapan pajak global merupakan masalah besar. Masalahnya adalah hal besar ini legal, bukan ilegal," ujar Obama seperti dilansir the Guardian.
Dia mengatakan pengungkapan data dari Panama mengilustrasikan skala penggelapan pajak yang melibatkan 500 perusahaan dan bernilai triliunan dolar AS di seluruh dunia.
"Kita tidak harus membuatnya legal untuk masuk ke dalam transaksi hanya untuk menghindari pajak. Prinsipnya setiap orang harus dipastikan membayar sesuai bagiannya dengan adil," ujarnya.
Baca juga: Presiden Cina dan Pejabat Tinggi Ikut Terkait Skandal Panama Papers