REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Kementerian Luar Negeri Spanyol telah memanggil duta besar Prancis setelah petani Prancis menyita truk Spanyol dan membuang anggur yang diangkutnya. Serangan oleh demonstran Prancis ini adalah pelanggaran menyolok dari berbagai prinsip-prinsip dasar Uni Eropa.
Pada Senin (5/4), petani memprotes persaingan tidak sehat lalu menyerang truk di persimpangan perbatasan. Mereka menyalahkan penurunan harga makanan dalam persaingan asing, supermarket dan distributor.
Organisasi pertanian Spanyol mengatakan, puluhan ribu liter anggur dari lima kendaraan di buang di dekat Le Boulou, selatan Prancis. "Insiden ini, yang terjadi terlalu sering adalah alasan untuk mencari perhatian bagi Pemerintah Spanyol," kata Kementerian Luar Negeri dalam sebuah pernyataan dilansir BBC, Selasa (6/4).
Pemerintah Spanyol mengaku telah melaporkan kejadian tersebut ke Komisi Eropa. "Spanyol telah resmi menyampaikan protes kepada otoritas Prancis dan mendesak mereka untuk mengadopsi semua langkah yang tepat untuk menjamin dengan keamanan mutlak, pergerakan bebas orang dan barang, salah satu prinsip dasar Uni Eropa," jelas kementerian tersebut.
Sebuah asosiasi yang mewakili pengemudi truk Spanyol mengatakan, polisi Prancis tidak bertindak untuk mencegah serangan. Frederic Rouanet, presiden serikat pembuat anggur dari wilayah Prancis Aude bersumpah untuk melanjutkan protes. "Para pengunjuk rasa yang melindungi produk mereka dari anggur murah asal Spanyol dan Italia," ujarnya.
Pada Juli, Madrid mengeluarkan protes serupa setelah petani Prancis menargetkan truk Spanyol yang mengimpor produk pertanian.