REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo meminta menteri melakukan efisiensi dengan tidak menghabiskan anggaran untuk belanja hal yang tidak mendesak. Hal tersebut disampaikan Presiden saat memimpin sidang kabinet paripurna yang salah satu agendanya membahas Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Perubahan.
"Lakukan efisiensi! baik yang berkaitan dengan belanja operasional dan belanja modal. Jangan anggarkan yang tidak prioritas seperti mobil," ucapnya., Kamis (7/4).
Presiden juga meminta menteri bertanggung jawab langsung atas anggaran di kementeriannya masing-masing. Manajemen anggaran tak boleh diserahkan pada bawahan.
Selain itu, Presiden menekankan agar perencanaan anggaran disusun berdasarkaan program prioritas. Sebab, kata dia, jika anggaran disebar merata tidak akan terlihat manfaatnya.
"Tidak perlu banyak program. Konsen pada program yang jelas dan bermanfaat bagi rakyat, dan menciptakan multiplier effect kepada dunia usaha dan masyarakat," ucapnya.
Sidang kabinet paripurna sendiri juga dihadiri Wakil Preside Jusuf Kalla, menteri-menteri Kabinet Kerja dan para pimpinan lembaga.