REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pondok pesantren merupakan tempat santri dalam mempelajari ilmu agama. Peraturan yang diberlakukan di dalam pesantren sangat ketat untuk membentuk karakter santri. 

Salah satu pesantren yang cukup ketat dalam menetapkan peraturan tersebut adalah Pondok Pesantren Tapak Sunan, yang beralamat di Jalan Kayumanis Gang AMD 28, RT/RW 003/005, Kelurahan Balekambang, Kecamatan Kramat Jati, Condet, Jakarta Timur. 

Peraturan di Pesantren Tapak Sunan diperketat dalam rangka membangun karakter santrinya, sehingga mereka tidak terpengaruh dengan dunia luar. "Itu kita buat aturannya dan kita buat sanksi. Misalnya, jika ada orang tua yang mengizinkan anaknya naik motor ketika liburan, maka orang tuanya didenda Rp 1 juta," kata Kepala Sekolah Madrasah Aliyah Tapak Sunan, Muhamma Arif Sholahuddin kepada Republika.co.id,  pekan lalu.

Selain itu, kata Arif, peraturan tersebut juga diterapkan untuk menjaga kualitas hasil belajar mereka selama tinggal di Tapak Sunan. Selain dilarang naik motor, telepon seluler juga tidak diperbolehkan selama liburan. "Orang tua menyetujui peraturan ini, makanya ketika awal tahun baru masuk ada akad atau serah terima dengan pihak pesantren," jelas dia

Pengasuh Pondok Pesantren Tapak Sunan, KH. Drs Muhammad Nuruddin Munawar mengatakan bahw santri yang belajar di pondok pesantren ini juga dilarang menggunakan internet. “Intenet itu lebih banyak mafsadat (kerusakan)-nya bagi anak-anak. Jika untuk mencari informasi, bisa dari koran dan buku-buku. Internet untuk anak santri kita minimalisir. Jika terpaksa menggunakannya itu harus benar-benar benar diawasi oleh guru,”  kata dia.

Pesantren Tapak Sunan mengajarkan kepada para santrinya untuk belajar agama dengan sungguh-sungguh dan totalitas, sehingga mereka belajar mulai dari pagi, siang, hingga sore. Di sepertiga malam mereka juga selalu istiqomah melakukan shalat tahajud.

Ikuti Whatsapp Channel Republika