Kamis 07 Apr 2016 15:14 WIB

Jelang Tenggat Waktu, Menlu Sebut Pergerakan Abu Sayyaf Masih Terpantau

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Esthi Maharani
Milisi Abu Sayyaf
Foto: krmagazine
Milisi Abu Sayyaf

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyebut pergerakan kelompok Abu Sayyaf yang menyandera 10 WNI di Filipina masih terpantau. Retno juga menyebut 10 awak buah kapal asal Indonesia tersebut dalam kondisi baik.

"Dari informasi yang kami peroleh, semua pergerakan is well-monitor," kata dia usai mengikuti sidang kabinet paripurna di ruang utama gedung Sekretariat Negara, Kamis (7/4).

Namun, Menlu enggan mengungkapkan siapa pihak yang ia jadikan sebagai sumber tersebut.

"Saya tidak bisa menyebutkan sumber-sumbernya. Tetapi kita mendapatkan info yang cukup dan berusaha kita kroscek," ungkapnya.

(Baca juga: Menhan: Kelompok Abu Sayyaf Kurang Makan)

Retno mengakui bahwa situasi yang dihadapi pemerintah tidak mudah. Namun, dia menekankan, upaya pembebasan terus dilakukan pemerintah agar kesepuluh WNI tersebut dapat segera kembali ke Indonesia dengan selamat.

Sebelumnya, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menyebut kelompok teroris Abu Sayyaf tak cuma satu. Menurutnya, Abu Sayyaf memiliki banyak anak buah yang bekerja secara kelompok dan berpencar-pencar. Kelompok yang bermarkas di Filipina tersebut memberi tenggat waktu pada pemerintah Indonesia untuk menyerahkan tebusan senilai kurang lebih Rp 15 miliar sampai 8 April esok. Jika tidak, mereka mengancam akan membunuh 10 WNI yang menjadi tawanan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement