REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak menepikan sejumlah tudingan yang dinilai bermuatan mengadu domba antara densus 88 dengan Muhammadiyah. Ini berkaitan dengan pernyataan Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Anton Charliyan soal kelompok proteroris.
Dahnil mengatakan, dengan segala hormat mari fokus pada masalah usaha Muhammadiyah, Komnas HAM dan lembaga lainnya untuk mencari keadilan bagi Siyono, terduga teroris yang tewas dalam penahanan densus 88. "Yakni fakta penyebab kematian Siyono agar bisa menjadi bahan untuk dilakukan penegakan hukum berikutnya. Dengan demikian keluarga Siyono mendapat keadilan," katanya, Kamis, (7/4).
Upaya mencari keadilan buat Siyono dan keluarga, terang Dahnil, sangat penting. Sebab ketidakadilan adalah sumber terorisme sesungguhnya. "Maka upaya kami sejatinya adalah upaya melakukan deradikalisasi, mencegah akumulasi dendam-dendam keluarga, kawan-kawan mereka yang dituduh teroris, karena keadilan tidak mereka dapat. Maka atas nama kemanusian kami memperjuangkan keadilan itu agar hadir," katanya.
Menurut dia, dakwah adalah merangkul bukan menendang. Dakwah adalah mengasihi bukan menebar kebencian.