REPUBLIKA.CO.ID, PANAMA CITY -- Pemerintah Panama mengumumkan akan menciptakan sebuah panel internasional untuk membantu meningkatkan transparansi di industri keuangan offshore. Langkah ini menyusul kebocoran jutaan dokumen dari firma hukum Mossack Fonseca.
BBC News melaporkan pada Kamis (7/4), Presiden Juan Carlos Varela mengatakan Panama akan bekerja sama dengan negara-negara lain terkait bocoran dokumen Panama Papers. Sebab beberapa negara memang sedang menyelidiki kemungkinan kejahatan keuangan yang melibatkan sejumlah tokoh dan pemimpin negara pascakebocoran.
"Pemerintah Panama, melalui kementerian luar negeri kami, akan menciptakan sebuah komisi independen ahli dari domistik maupun international," kata Varela dalam pidatonya di televisi.
Panel menurutnya, akan memeriksa praktik kerja dan mengusulkan langkah-langkah yang dapat dibagi untuk memperkuat transparansi sistem keuangan dan hukum. Para wartawan mengatakan presiden sangat ingin membela negaranya dari "serangan media" oleh negara-negara kaya yang katanya mengabaikan kekurangan mereka sendiri dan memberikan stigma yang tak adil pada Panama.
Mossack Fonseca mengatakan, mereka menjadi korban dari para peretas yang menyebabkan bocornya dokumen dari firmanya. Pernyataan tersebut membantah dugaan bocoran dokumen didapat dari 'orang dalam' Mossack Fonseca.
Baca: 250 Warga Suriah Hilang Setelah Diserang ISIS