REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menegaskan penunjukkan Ledia Hanifa Amaliah sebagai pengganti Fahri Hamzah di Wakil Ketua DPR RI bukan tanpa alasan. Penunjukan ini merupakan bagian dari apresiasi kepemimpinan perempuan di partai dakwah ini.
Wakil Ketua Dewan Syuro PKS, Hidayat Nur Wahid mengatakan PKS sebagai partai Islam tidak lantas diwacanakan anti dengan kepemimpinan perempuan. Partai Islam juga apresiatif terhadap kinerja dan keprofesionalan para perempuan.
"Ini bukti Islam dan partai Islam tidak menomorduakan perempuan," ujar Hidayat kepada Republika.co.id, Kamis (7/4).
Siapapun yang memang berkualitas, menurut dia, layak diberikan ruang lebih untuk berkarya termasuk perempuan. Selain itu, penunjukkan perempuan di pimpinan DPR masih sangat jarang.
Selama ini pimpinan perempuan di parlemen, lebih sering di Wakil Ketua DPD. Selain itu, dengan ditunjuknya Ledia, ia berharap akan memberikan tekad baik dan sentuhan demokrasi yang berbeda di parlemen.
Kiprah Ledia di parlemen bukanlah sesuatu yang baru. Dikatakan HIdayat, Ledia Hanifa merupakan kader yang sangat senior, berpengalaman dan berkualitas dalam kerja kerja di DPR.
"Ia pernah menjadi Wakil Ketua Komisi IX, kemudian sekarang Wakil Ketua Komisi VIII. dan kinerjanya juga dipuji dari kawan kawan serta mitra di komisi VIII, terakhir ia sukses menjadi ketua Panja tentang UU Disabilitas," kata dia.
Bila proses pergantian Ledia Hanifa lancar, dalam arti gugatan Fahri di pengadilan dimenangkan PKS. Hidayat yakin ini akan memberikan bukti bagi parlemen Indonesia, mampu memberi ruang kepemimpinan wanita. "Semoga pergantian ini mengembalikan kepercayaan publik terhadap lembaga DPR," ujarnya.