Kamis 07 Apr 2016 20:41 WIB

Ini Dampak Negatif untuk Lingkungan dari Reklamasi Teluk Jakarta

Rep: Puti Almas/ Red: Karta Raharja Ucu
Pembangunan reklamasi di kawasan Muara Angke, Jakarta Utara, Selasa (5/4).
Foto: Yasin Habibi/ Republika
Pembangunan reklamasi di kawasan Muara Angke, Jakarta Utara, Selasa (5/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Proyek reklamasi Teluk Jakarta dinilai memiliki banyak dampak negatif terhadap lingkungan dan akibatnya akan langsung dirasakan warga Ibu Kota.

Pengamat lingkungan hidup dari Universitas Indonesia (UI), Tarsoen Waryono mengatakan salah satu dampak negatif yang akan timbul dari reklamasi 17 pulau di pantai utara Jakarta tersebut adalah terjadinya banjir rob. Dengan proyek ini, permukaan air laut semakin meninggi.

Tarsoen menuturkan jika sebelumnya banjir rob sudah kerap terjadi di wilayah utara Ibu Kota, dengan ketinggian 20 hingga 25 sentimeter, reklamasi membuat ketinggian bisa mencapai 30 hingga 40 sentimeter.

"Jadi banjir rob akan lebih parah lagi terjadi khususnya di wilayah Utara Jakarta seperti Tanjung Priok itu semakin parah bisa tergenang saat laut dalam kondisi pasang," ujar Tarsoen kepada Republika.co.id, Kamis (6/4).

Artinya, selain merugikan warga karena menimbulkan banjir, reklamasi pulau juga berdampak kepada lingkungan. Seperti tanaman yang sulit beradaptasi karena terkena air laut.

"Dengan adanya reklamasi, banjir rob terjadi, air laut naik dan perlahan membunuh vegetasi di daratan seperti pepohonan yang tidak bisa adaptasi dengan air asin," kata dia menjelaskan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement