REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Golkar akhirnya menyepakati Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) digelar pada 7-8 Mei 2016 di Bali. Kepastian ini membuat seluruh calon ketua umum Golkar yang telah roadshow merasa lega.
Ketua Umum DPP Partai Golkar, Aburizal Bakrie berharap, visi Indonesia Sejahtera 2045 menjadi panduan bagi calon-calon ketum yang akan maju dalam Munaslub
"Saya berharap seluruh calon mempelajari visi Indonesia Sejahtera 2045," kata pria yang disapa Ical dalam Rapat Pleno yang diselenggarakan di Kantor DPP Golkar, Jakarta, Kamis (7/4).
- Pleno Golkar Putuskan Munaslub Digelar 7 Mei di Bali
- Akom Dilaporkan ke MKD
- Syahrul Yasin Limpo Diminta Kaji Lagi Keputusan Maju Calon Ketum Golkar
Ical menyebutkan, jika ada calon yang belum punya salinan mengenai visi Indonesia Sejahtera 2045 DPP partai Golkar, maka mereka akan sulit mendapatkan perhatian dari DPD I dan DPD II yang menjadi pemilih dalam Munaslub. "Kalau ada calon yang belum punya maka bisa minta kepada DPP terkait naskah Visi Indonesia Sejahtera 2045," ujarnya.
Bahkan, Ical itu meminta Steering Comitee (SC), mewajibkan setiap calon untuk bisa menjalankan visi Indonesia Sejahtera 2045 tersebut dan dibawa dalam debat calon ketua umum di Bali nanti. "Saya ingin bahwa nanti hasil SC yang disahkan dalam pleno persyaratan mutlak untuk calon-calon ketum terkait pemahaman Visi Indonesia sejahtera 2045," ujar dia.
Salah satu calon ketum umum, Airlangga Hartanto, mengaku sudah menjalankan dan mensosialisasikan visi Indonesia sejahtera 2045 dalam setiap kunjungannya ke daerah. Dia justru mengusulkan Visi Indonesia Sejahtera 2045 harus dimasukan ke dalam debat publik.
"Mengenai Visi Indonesia Sejahtera 2045 diwajibkan dalam munas saya rasa itu bagus. Bahkan saya dalam silaturahmi ke seluruh daerah selama ini mengatakan visi itu penting diadopsi," ucap dia.
Namun, lanjut Airlangga, yang paling penting adalah bukan hanya mensosialisasikan Visi Indonesia Sejahtera 2045. Tapi bagaimana mempersiapkan kader secara matang dalam mewujudkan visi tersebut.
"Saya sudah lapor ke pak ARB, saya katakan salah satu mengisi kader agar visi Indonesia Sejahtera 2045 berjalan dengan baik adalah dengan dengan menyelenggarakan sekolah politik," katanya.