REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Ani (32 tahun), warga Nglarangan, Desa Lemah Ireng, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang tampak sibuk menenangkan si buah hati, yang mulai gelisah di gendongannya.
Udara panas dalam ruangan tak ber-AC, rupanya mulai mengusik kenyamanan Rafi Farid Syatir Abqori (3 bulan) yang sebelumnya terlelap dalam dekapan ibunya tersebut.
Saat Rafi mulai merengek, Ani pun cepat-cepat memberikan air susu ibu (ASI) demi menenangkan si buah hati tersebut. Karena tak ada ruang laktasi, ASI pun diberikan Ani dari balik selendang motif batik.
Saat itu pula, Ani mengabaikan sejenak lembar soal Pendidikan Kewarganegaraan (PKN), dan meletakkan pensil 2B yang sebelumnya selalu berada di tangan kanannya. Ia beralih mengipas-kipaskan lembaran soal untuk mengusir gerah.
Beberapa saat kemudian, ia kembali menyimak lembar soal untuk meneruskan aktivitas ujian setelah Rafi benar-benar terlelap.
Ini menjadi salah satu pemandangan di salah satu ruang Ujian Nasional Pendidikan Kesetaraan (UNPK) Paket C, yang dilaksanakan di SMPN 3 Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Kamis (7/4).
Ani merupakan salah satu peserta UNPK tingkat Kabupatrn Semarang, yang terpaksa harus membawa serta buah hatinya. Ia mengaku tidak punya pengasuh bayi di rumahnya. "Tidak mengganggu, bagi saya ini menjadi pendorong semangat agar bisa memperoleh hasil maksimal dalam mengikuti UNPK ini," kata Ani, usai mengikuti UNPK hari terakhir tersebut.