Jumat 08 Apr 2016 07:12 WIB

Wakil Rektor Baru UMM Resmi Dilantik

Rep: Christiyaningsih/ Red: Achmad Syalaby
  Flashmob mahasiswa tandai pembukaan Pengenalan Studi Mahasiswa Baru (Pesmaba) di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Malang, Selasa (8/9).  (foto : dok. Humas UMM)
Flashmob mahasiswa tandai pembukaan Pengenalan Studi Mahasiswa Baru (Pesmaba) di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Malang, Selasa (8/9). (foto : dok. Humas UMM)

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) baru saja melakukan pergantian wakil rektor. Pelantikan dilakukan oleh Rektor UMM, Fauzan, Kamis (7/4) di Auditorium UMM, dihadiri ketua Badan Pembina UMM HA Malik Fadjar, ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Muhadjir Effendy, dan Ketua Majelis Dikti PP Muhammadiyah, Lyncolin Arsyad.

Berdasarkan surat keputusan Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan (Dikti Litbang) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, tiga nama yang dinyatakan menduduki posisi Wakil Rektor I, II, dan III masing-masing adalah Syamsul Arifin, Nazaruddin Malik, dan Sidik Sunaryo. Mereka akan mengemban tugasnya untuk periode 2016 hingga 2020.

Rektor UMM, Fauzan, memaparkan UMM telah memiliki fondasi yang kuat sehingga banyak masyarakat menaruh kepercayaan sekaligus menjadikan UMM sebagai contoh dan harapan. Selain itu, UMM selalu berusaha untuk menjadikan keislaman dan keilmuan sebagai nilai dasar budaya untuk mewujudkan kampus yang berkemajuan.

"Seluruh warga kampus harus selalu menjunjung tinggi nilai-nilai tersebut, masing-masing unit kerja harus saling melakukan konsolidasi untuk memilih program yang memiliki kadar inovasi yang tinggi," ujarnya.

Fauzan mengatakan, UMM saat ini telah melakukan internasionalisasi dengan mengembangkan SDM, sarana prasarana, dan kerja sama luar negeri. Karena itu, Fauzan berharap wakil rektor yang terpilih bisa mendorong perwujudan cita-cita tersebut. "Selamat mengemban amanah, pekerjaan telah menunggu," kata Fauzan menutup pidatonya.

Senada dengan Fauzan, Lyncolin Arsyad mengatakan, sudah saatnya UMM melakukan proses internasionalisasi dan meraih akreditasi secara internasional. Ia mendorong UMM memperkuat basis center of excellent yang kuat, berkemajuan dan mampu berdaya saing. UMM selalu menjadi nomor satu di Jawa Timur, saatnya menjadi nomor satu di Indonesia. "Untuk itu UMM harus punya distingsi agar bisa berbicara lebih dalam kancah nasional dan internasional," ujarnya.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement