Jumat 08 Apr 2016 08:51 WIB

21 Ribu Balita Mimika Sudah Diimunisasi Polio

Petugas kesehatan memberikan imunisasi Polio kepada seorang anak di salah satu pusat perbelanjaan, Abepura, Kota Jayapura, Papua, Senin (14/3).
Foto: Antara/Indrayadi TH
Petugas kesehatan memberikan imunisasi Polio kepada seorang anak di salah satu pusat perbelanjaan, Abepura, Kota Jayapura, Papua, Senin (14/3).

REPUBLIKA.CO.ID, TIMIKA -- Sebanyak 21.981 balita di Kabupaten Mimika, Provinsi Papua telah menerima imunisasi polio saat Pekan Imunisasi Nasional (PIN) pada 8-31 Maret 2016 lalu. Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Mimika Saiful Taqin di Timika mengatakan jumlah tersebut sebetulnya belum mencapai target. 

"Mimika tidak mencapai target sebagaimana ditetapkan Dinkes Provinsi Papua. Sesuai target yang diberikan Dinkes Papua, jumlah balita yang mendapat imunisasi polio sebanyak 23.406 orang. Namun hingga selesai pelaksanaan pada akhir Maret balita yang mendapat imunisasi polio hanya 21.981 orang," jelas Saiful, Jumat (8/4).

Menurut dia, jumlah balita yang menerima imunisasi polio tersebut merupakan usaha maksimal yang bisa dilakukan jajaran Dinkes Mimika. Pelaksanaan imunisasi polio tersebut berlangsung pada 23 Puskesmas dan pos-pos pelayanan imunisasi di beberapa posyandu.

Bahkan sejumlah rumah sakit dan klinik kesehatan swasta di Kabupaten Mimika juga menggelar kegiatan serupa.

Saiful mengatakan kegiatan imunisasi polio kepada para balita di Mimika tidak saja terpusat di Kota Timika dan sekitarnya. Tapi juga mencakup daerah-daerah pedalaman dan pesisir yang jauh dari kota.

"Kami menyadari bahwa sosialisasi mengenai kegiatan PIN polio tersebut masih kurang sehingga sebagian masyarakat tidak mendapat informasi yang memadai terkait kegiatan tersebut," ujarnya.

Saiful menambahkan, para petugas medis dari sejumlah puskesmas tidak hanya melayani pemberian imunisasi kepada para balita yang datang ke pusat layanan kesehatan. Tapi juga berinisiatif mendatangi rumah-rumah warga.

Ada pun vaksin polio yang tidak terpakai akan segera dikirim kembali ke Dinkes Papua di Jayapura.

Pelaksanaan PIN Polio di Provinsi Papua tahun ini diperpanjang hingga 31 Maret 2016 atas permintaan pihak Dinkes setempat. Karena mempertimbangkan jangkauan dan cakupan wilayah pelayanan yang sangat berat dan luas, terutama di kabupaten-kabupaten pedalaman Papua yang hingga kini masih kesulitan sarana transportasi.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement