REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pedagang di Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara, mulai membongkar bangunan kios mereka menyusul rencana Pemerintah Provinsi DKI Jakarta merevitalisasi wilayah tersebut.
Berdasarkan pengamatan Antara di Pasar Ikan, Kamis (7/4), beberapa kios milik warga Luar Batang yang berfungsi sebagai tempat berjualan sekaligus tempat tinggal, mulai dirobohkan dan dibongkar.
Salah satu pedagang, Syam Akbar (29 tahun) yang sehari-hari berjualan barang kelontong mengaku telah memulai pembongkaran kiosnya sejak menerima surat peringatan (SP) pertama dari Kecamatan Penjaringan, pekan lalu.
"Karena barang dagangan kami kan besar-besar, jadi harus bertahap untuk mengosongkan kios," katanya. Akbar dan keluarga telah berdagang di pasar tersebut sejak 1984 dan memiliki 12 kios.
Akibat relokasi yang dilakukan Pemprov DKI, dia menanggung kerugian sekitar Rp600 juta. Berniat melanjutkan bisnis dagangnya, Akbar telah mengontrak sebuah kios di Jalan Petak Asem, Penjaringan.
Pembongkaran kios juga dilakukan oleh Marlis (62) yang sehari-hari berjualan peralatan rumah tangga, seperti lemari, kasur, dan tempat tidur. Ia mengaku belum memutuskan akan pindah berdagang di tempat lain meskipun PD Pasar Jaya telah menawarkan kios di beberapa pasar, seperti Pademangan Barat, Pademangan Timur, Mitra Jembatan Lima, Pluit, Sunter, dan Koja.
"Kalau kita dikasih kios ukuran 2 x 2 meter kan tidak memadai, selain itu lokasinya jauh," kata Marlis.
Sementara itu, tidak sedikit pula warga yang bertahan dan tetap membuka kios mereka untuk menjual berbagai kebutuhan sehari-hari. Di sekitar lokasi juga tampak para petugas TNI, kepolisian, serta Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yang memantau pembongkaran bangunan secara mandiri oleh pedagang Pasar Ikan.
Pasar Ikan yang lokasinya berdekatan dengan Museum Bahari dan Masjid Keramat Luar Batang akan menjadi target pertama relokasi yang secara bertahap dilakukan Pemprov DKI mulai 9 April.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau kerap disapa Ahok menyatakan rencana revitalisasi Luar Batang dimaksudkan untuk menata lokasi tersebut menjadi kawasan hijau sekaligus objek wisata bahari sehingga memudahkan akses wisatawan yang ingin berkunjung ke museum dan masjid.