REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia (BI), dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menandatangani nota kesepahaman terkait koordinasi dalam rangka pengembangan dan pendalaman pasar keuangan untuk mendukung pembiayaan pembangunan nasional. Kerjasama ini akan menguatkan peran pembiayaan dari pasar keuangan, khususnya sektor perbankan.
Ketua Dewan Komisioner OJK, Muliaman D. Hadad mengatakan, pendalaman pasar keuangan adalah suatu keniscayaan. Nantinya, kebutuhan pembiayaan pembangunan bisa dipenuhi dengan instrumen keuangan yang lebih bervariasi. Selain itu juga bisa meningkatkan efisiensi likuiditas yang diperlukan terutama di industri keuangan nasional.
"Ini menjadi penting. Satu tanda negara akan maju dan berkembangnya industri keuangan di negara ditandai dengan semakin tingginya pendalaman pasar keuangan. Peran pembiayaan dari perbankan akan semakin besar," kata Muliaman usai penandatangan nota kesepahaman di Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (8/4).
Muliaman menjelaskan, ini menjadi salah satu contoh semakin pendalaman keuangan terjadi pada suatu negara. Hal ini dapat terlihat dari semakin besarnya pembiayaan yang secara historis dan bersumber dari perbankan.