REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Menteri Luar Negeri Turki Feridun Sinirlioglu, Jumat (8/4), mengatakan tim perunding dari Turki dan Israel telah membuat kemajuan dalam pembicaraan untuk memperbaiki hubungan kedua negara dan sepakat memfinalisasi kesepakatan dalam pertemuan berikutnya.
Turki pernah menjadi sekutu dekat Israel di kawasan Timur Tengah, tapi hubungan tersebut berantakan pada 2010 setelah pasukan angkatan laut Israel membunuh 10 aktivis Turki pro-Palestina saat mereka berusaha menembus blokade ke Gaza.
Menurut pernyataan dari Kementrian Luar Negeri Turki, Sinirlioglu bertemu Joseph Ciechnover, utusan khusus Perdana Menteri Israel, serta pejabat Dewan Keamanan Nasional Israel Jendral Jacob Nagel di London. "Tim perunding telah mencapai kemajuan menuju finalisasi perjanjian untuk mempersempit perbedaan dan siap untuk melaksanakan perjanjian tersebut secepatnya," kata pernyataan Kementrian Luar Negeri Turki.
Tidak dijelaskan secara rinci perjanjian tersebut, tapi Ankara sebelumnya bersikeras tidak akan ada normalisasi hubungan dengan Israel sebelumnya diakhirinya blokade terhadap Gaza serta kompensasi atas kematian sepuluh aktivis tersebut.
Israel memberikan izin masuk barang-barang komersial ke wilayah Gaza setiap hari, tapi membatasi barang-barang tertentu, seperti semen dan material bangunan karena khawatir akan digunakan oleh kelompok militan untuk membangun benteng pertahanan.
Baca: Penghancuran Rumah Palestina oleh Israel Meningkat