REPUBLIKA.CO.ID, LAHORE -- Sekelompok produser film Pakistan dan distributor telah mengajukan mosi ke Pengadilan Tinggi di Lahore. Mereka berupaya untuk melarang film Bollywood ditayangkan di dalam negeri.
Distributor mengatakan film Bollywood merupakan ancaman bagi produksi lokal. Di Pakistan, studio dan bioskop sering kali dimiliki oleh perusahaan yang sama yang menggunakan hasil dari penjualan tiket untuk mendanai film-film baru.
Dalam beberapa tahun terakhir, pergi ke bioskop telah menjadi sesuatu yang lebih populer di seluruh Pakistan. Empat tahun lalu, hanya ada 12 layar di Lahore tapi kini ada 32.
"Ada kebutuhan untuk film (Bollywood) ini jika Anda ingij menyelamatkan industri bioskop Pakistan. Jika film ini tak datang ke sini itu akan kembali pada industri yang fokus," kata Direktur bioskop PAF di Lahore Nadir Minhas kepada Aljazirah.
Namun kelompok yang berupaya melarang mengatakan kepada pengadilan bahwa film Bollywood menghalangi penonton menonton film Pakistan. Hal ini menurut mereka menyakiti finansial produsen dan distributor lokal.
"Pemerintah mengatakan bahwa bioskop Pakistan tumbuh tetapi industri hanya tumbuh di daerah kelas menengah dan kelas menengah tidak menonton bioskop Pakistan. Karena Bollywood, kita tidak bisa membuat film baru. Itu sebabnya kami ingin film dilarang," kata Distributor Film Choudhry Kamran.