Jumat 08 Apr 2016 17:38 WIB

Jokowi Minta PPP Jangan Meributkan Hal tak Produktif

Simpatisan PPP mengangkat tangan sebelum berlangsungnya sidang gugatan perdata Ketua Umum PPP Muktamar Jakarta Djan Faridz kepada Presiden Jokowi, Menkopolhukam Luhut B Pandjaitan dan Menkumham Yassona Laoly terkait tidak dilaksanakannya putusan MA mengena
Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Simpatisan PPP mengangkat tangan sebelum berlangsungnya sidang gugatan perdata Ketua Umum PPP Muktamar Jakarta Djan Faridz kepada Presiden Jokowi, Menkopolhukam Luhut B Pandjaitan dan Menkumham Yassona Laoly terkait tidak dilaksanakannya putusan MA mengena

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) berpesan agar para kader Partai Persatuan Pembangunan (PPP) jangan menghabiskan energi dan ribut untuk sesuatu yang tidak produktif.

"Jangan habiskan energi untuk perdebatan yang tidak produktif, jangan habiskan energi untuk ribut yang tidak produktif, jangan habiskan energi untuk gesekan dan konflik yang tidak produktif," kata Presiden Jokowi saat akan membuka Muktamar VIII Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang digelar di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Jumat (8/4).

Presiden menyampaikan sejumlah pesan islah dalam muktamar yang mengambil tema 'Satu PPP untuk Indonesia yang Mandiri, Berdaulat, dan Berkepribadian'. Pada kesempatan itu, Presiden berharap agar dilakukan islah antara dua kubu yang berkonflik dalam internal PPP.

"Habis Muktamar saya berharap sudah tidak ada lagi yang pergi ke Kementerian Hukum dan HAM," katanya.

Ia berharap setelah mukmatar tersebut, PPP datang ke Istana untuk memperkenalkan pengurus barunya dari hasil mukmatar islah itu. 

Menurut Presiden saat ini adalah era kompetisi atau persaingan namun bukan kompetisi antarindividu atau kelompok atau partai melainkan persaingan antarnegara yang harus dihadapi bersama-sama. "Kalau bersaing politik maaf sekali cukup. Saya dengan Pak Prabowo baik-baik saja. Saya ke rumahnya, Pak Prabowo ke Istana, nggak apa-apa. Sekali lagi cukup jangan habiskan energi untuk hal-hal yang tidak produktif," katanya.

Pada kesempatan itu secara jujur Presiden mengatakan alasan kehadirannya dalam acara itu tidak lain karena mengagendakan islah antara dua kubu yang berkonflik. "Kenapa saya hadir dalam Muktamar PPP sore hari ini, yang pertama karena Pak Kyai rawuh, hadir, datang. Yang kedua saya baca undangan saya teliti yang menandatangani Bapak DR Suryadharma Ali, Sekjennya Pak Romy, artinya ini islah bener. Jadi saya datang pada sore hari ini," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement