Jumat 08 Apr 2016 19:42 WIB

Begini Cara Paskhas Melumpuhkan Musuh di dalam Kota

Rep: Christiyaningsih/ Red: Ilham
Prajurit Paskhas AU turun dari helikopter (ilustrasi)
Foto: FOTO ANTARA/Dhoni Setiawan
Prajurit Paskhas AU turun dari helikopter (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Suasana Malang Town Square (Matos) hari ini (8/4) mendadak riuh. Suara tembakan berkali-kali terdengar dari dalam mal di jantung Kota Malang itu. Prajurit komando 464 Paskhas tengah beraksi melumpuhkan gerombolan penjahat di antara ramainya pengunjung mal.

Masing-masing prajurit dilengkapi dengan super item control. Di antaranya senjata bahu M4 Commando buatan Colt USA kaliber 5,56 yang dilengkapi asesoris aim poin, optical sight, dan laser poin. Sasaran mereka adalah gerombolan pengganggu keamanan yang berada di lantai 1 Matos.

Namun ternyata adegan tersebut bukanlah kejadian sungguhan. Sembilan prajurit Paskhas tersebut sedang memperagakan urbane combat. Ini sejenis operasi yang dilaksanakan oleh pasukan khusus di daerah perkotaan dengan tujuan melumpuhkan lawan secara cepat.

Dalam skenario ini, urbane combat terdiri dari sembilan prajurit komando. Pada senjata genggam mereka dilengkapi dengan senjata Glock 17, Sig Sauer, dan CZ. Dalam demo ini prajurit melaksanakan infiltrasi dengan sarana fhast rope alias turun mendekati sarang musuh menggunakan tali.

Setelah mendekati sasaran, mereka mengorganisir kekuatan tim dengan membentuk stage. Formasi ini berfungsi menentukan arah serangan. Diawali dengan bricing atau tembakan peringatan yang memberi efek kejut kepada lawan. Kemudian mereka masuk ke ruangan yang diidentifikasi sebagai sarang lawan.

Urbane combat merupakan bagian dari pembukaan pameran Dirgantara yang diadakan Lanud Abdulrachman Saleh Malang. Komandan Batalyon Komando Paskhas 464 Letkol Pas Yosafat Soelia menjelaskan, Paskhas adalah pasukan komando AU yang dilatih untuk merebut pangkalan udara yang diduduki lawan.

"Pangkalan udara biasanya berada di perkotaan, operasi ini memiliki keunggulan mampu melakukan pertempuran jarak dekat," ujarnya pada Jumat (8/4). Tak hanya di pangkalan udara, berbagai jenis gangguan keamanan yang terjadi di perkotaan dapat diatasi melalui operasi urbane combat. Perang Irak adalah salah satu contoh dimana prajurit menerapkan urbane combat.

Metode untuk mendekati sarang lawan juga dapat dilakukan dengan penyusupan lewat air. Dalam operasi ini tim aksi khusus menggunakan sarana infiltrasi melalui darat, laut, dan udara. Praktik sesungguhnya, lanjut Yosafat, urbane combat mengerahkan sniper di sekeliling sarang lawan.

Komandan Lanud Abdulrachman Saleh Marsma TNI Djoko Senoputro mengatakan, acara ini adalah upaya untuk menghilangkan jarak antara TNI AU dengan masyarakat. Dalam rangka HUT TNI AU ke-70, Lanud Abdulrachman Saleh menggelar pameran dirgantara pada 8-10 April 2016 di Matos.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement