REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- PLN area Palu, Sulawesi Tengah, akan memberlakukan pemadaman listrik selama 12 jam sehari mulai Sabtu (9/4) pukul 08.00 WITA karena PLN setempat akan mengalami kekurangan daya sekitar 40 megawatt.
"Tetapi pemadamannya tidak sekaligus 12 jam. Kita bagi empat pola setiap enam jam. Enam jam padam, enam jam menyala," kata Manager PLN Area Palu Emir Muhaimin di acara Forum Group Diskusi 'menyalakan harapan untuk Sulteng terang' di Palu, Jumat petang.
Emir mengatakan pemadaman itu terpaksa dilakukan karena dua unit mesin PLTU Mpanau 2x15 megawatt memasuki masa pemeliharaan.
Selain itu PLTU Panau juga akan melakukan instalasi jaringan dan koneksi terhadap dua unit mesin PLTU yang baru berkapasitas masing-masing 2x18 megawatt. "Kondisi ini memang berat, tetapi mau tidak mau terpaksa kami harus lakukan dari pada risikonya nanti lebih berat karena masa pemeliharaan PLTU Mpanau sudah melewati batas waktu," katanya.
Emir mengatakan PLN sudah beberapa kali bermohon ke PLTU agar menunda masa pemeliharaannya sejak Januari 2016.
Penundaan itu dilakukan karena banyak kegiatan nasional yang berlangsung di Palu secara berturut-turut.
Dia mengatakan saat ini daya listrik di sistem Palu sudah devisit 17 megawatt dari beban puncak sekitar 72,8 megawatt. Sementara kemampuan PLN untuk menyalurkan dayanya hanya sekitar 55,6 megawatt.
Dengan dihentikannya sementara suplai dari PLTU Mpanau, maka kelistrikan Palu mengalami devisit sekitar 40 megawatt.
Emir memperkirakan kondisi tersebut berlangsung dalam beberapa hari mendatang dan kemungkinan baru akan normal pada akhir Mei jika semua potensi listrik yang ada termasuk dari PLTA Sulewana terpasok secara baik.
"Kita akan kembali pada posisi defisit 17 megawatt, setelah empat hari pembangkit unit 1 dan unit 2 kembali normal pada empat hari mendatang," katanya.
Sementara itu Kepala Bagian Pemeliharaan PLTU Mpanau Budi mengatakan dua pembangkit PLTU Mpanau akan memutusn daya ke sistem PLN Palu karena tungku pemanas PLTU tersebut harus dibersihkan. "Kalau tidak nanti pipanya bisa meledak karena terlalu panas," katanya.
Budi berharap masyarakat Kota Palu, Sigi dan Donggala dapat memahami kondisi tersebut daripada harus menanggung risiko besar yang menyebabkan pemadaman bisa berlangsung lebih parah dan lebih lama.
Menurut Budi, sambil melakukan pemeliharaan, pihaknya juga akan menyambungkan jaringan ke unit pembangkit baru 2x18 megawatt di unit III dan VI yang saat ini sedang dalam pembangunan. Budi menargetkan dalam waktu empat hari pemeliharaan sudah selesai, namun belum bisa dijamin pembangkit unit III dan IV langsung bisa beroperasi. "Karena harus menunggu sertifikasi dulu baru bisa kita operasikan," katanya.