REPUBLIKA.CO.ID, KEDIRI -- Penjualan tiket pertandingan Persik Kediri melawan Madura United pada Minggu (10/4) di Stadion Brawijaya, Kediri, Jawa Timur masih minim karena baru laku sekitar 1.000 tiket.
"Kami cetak tiket sekitar 15 ribu lembar, sesuai kapasitas stadion. Untuk penjualan kemarin masih sekitar 1.000 tiket, dan yang hari ini masih dalam proses rekap," kata panitia penjualan tiket pertandingan Persik Kediri Feri el Afghanee di Kediri, Jumat (8/4).
Ia mengatakan, animo penjualan tiket memang masih belum maksimal dan sesuai dengan pengalaman akan lebih banyak ketika pertandingan berlangsung. Para suporter akan membeli langsung di stadion.
Ia juga menambahkan dalam pertandingan ini hanya mencetak dua tiket yaitu untuk ekonomi utama dengan harga jual tiket Rp 35 ribu serta VIP dengan harga tiket Rp 50 ribu.
"Kami tetap optimistis penjualan bisa maksimal. Sekarang memang masih sedikit," katanya.
Persik Kediri berencana mengadakan pertandingan persahabatan dengan Madura United pada Ahad (10/4) di Stadion Brawijaya, Kediri. Nantinya sebelum pertandingan akan diarak sejumlah piala yang pernah diraih Persik Kediri di kancah pertandingan nasional.
Dalam kompetisi tersebut, rencanya akan dihadiri sejumlah tokoh penting di balik kesuksesan Persik Kediri seperti misalnya mantan Wali Kota Kediri H A Maschut, mantan Manajer Persik Iwan Budianto, mantan pelatih Persik Daniel Roekito dan sejumlah tamu undangan lainnya.
Prestasi demi prestasi yang ditorehkan Persik, tak bisa lepas dari perjuangan dan kegigihan beberapa tokoh sepak bola Kota Kediri. Sejak tahun 1999 Wali Kota H A Maschut memegang jabatan sebagai Ketua Umum.
Ia dibantu J V Antonius Rahman yang saat itu menjabat Ketua DPRD Kota Kediri sebagai Ketua Harian Persik dan tokoh sepak bola, Barnadi sebagai Sekretaris Umum.
Namun, penurunan prestasi terjadi saat kepemimpinan Wali Kota Samsul Ashar, bahkan hingga terdegradasi ke divisi utama pada akhir kompetisi Liga Super 2009-2010. Hingga akhir kompetisi divisi utama tahun 2013 Persik baru bisa Promosi kembali ke Liga Super dengan menempati peringkat 3 klasemen divisi utama.
Persik Kediri beberapa musim vakum. Penyebabnya, di antaranya karena masalah keuangan yang kurang stabil. Namun, pada 2016 Persik berencana mengikuti Indonesia Super Competition (ISC) 2016. Pertandingan persahabatan tersebut juga sebagai persiapan dan pelatihan menjelang keikutsertaan Persik dalam ISC 2016.