Sabtu 09 Apr 2016 01:11 WIB

Apa yang Dikhawatirkan IMF dari Brexit?

Rep: C37/ Red: Achmad Syalaby
Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Christine Lagarde saat melakukan kunjungan di kantor DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (2/9).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Christine Lagarde saat melakukan kunjungan di kantor DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (2/9).

REPUBLIKA.CO.ID,WASHINGTON -- Dana Moneter Internasional (IMF) menyatakan adanya kemungkinan Inggris untuk keluar dari Uni Eropa usai referendum pada 23 Juni mendatang atau Brexit alias British Exit menimbulkan risiko bagi perekonomian dunia yang sedang lemah.

"Risiko Brexit adalah kekhawatiran karena ketidakpastian. Hasil dari setiap rezim baru benar-benar tidak diketahui. Ini mengkhawatirkan," kata Kepala IMF Christine Lagarde dilansir dari ManilaTimes pada Jumat (9/4).

Inggris akan melakukan referendum pada 23 Juni dalam referendum sebagai dukungan untuk berpisah dengan Uni Eropa. Hal ini disebabkan banyak orang Inggris percaya keanggotaan Uni Eropa hanya menimbulkan beban yang tidak adil dan manfaat yang terbatas.

Namun, voting ini telah meningkatkan kekhawatiran bahwa hal itu bisa menciptakan hambatan baru untuk pertumbuhan ekonomi. Khususnya ketika ekonomi dunia menunjukkan tanda-tanda lebih melemah.

"Ini salah satu risiko yang kita miliki di cakrawala," kata Lagarde, yang awal pekan ini memperingatkan bahwa pertumbuhan global saat ini "terlalu rapuh" dan menyerukan negara maju untuk memperluas upaya stimulus fiskal.

Lagarde menambahkan, pernyataan ini "tidak didorong" oleh referendum Belanda pada Kamis lalu, di mana pemilih menentang pakta Uni Eropa dengan Ukraina, yang hasilnya dilihat sebagai mendukung pasukan anti-Uni Eropa.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement