REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM--Tim sepak bola paling kontroversial Israel, Beitar Jerusalem, melarang wartawan dari media berhaluan kiri Haaretz untuk berada di ruang media. Hal ini meningkatkan laporan dugaan Baitar adalah klub rasis anti-arab. Pendukung garis keras mereka yang dikenal sebagai La Familia sudah terkenal selama bertahun-tahun untuk perilaku rasis mereka.
"Kematian untuk Arab,"kata-kata yang sering mereka lontarkan, seperti dilansir The Guardian, Sabtu (9/4). Baitar mengusir koresponden sepak bola Haaretz dari group Whatsapp untuk siaran pers dan mengatakan kepada jurnalisnya, Haaretz sudah tidak lagi diterima di ruang pers. Saat ini, sengketa antara klub dan media tersebut, ditangani oleh aliansi jurnalis dan DPR Israel.
Kontroversi ini merupakan hasil dari gesekan yang sudah lama terjadi antara Beitar Jerusalem dan media. Tahun lalu, halaman olahraga Haaretz menurunkan kampanye 'sampai orang Arab bermain untuk Beitar Jerusalem'. Dalam laporan tersebut dinyatakan tidak ada orang Arab yang bermain di Beitar Jerusalem selama 80 tahun, sebuah klub kota dengan 40% populasinya orang Palestina.
Permusuhan terbuka antara klub dan media pecah sejak kampanye tersebut yang beredar luas lagi di media sosial beberapa pekan terakhir. "Orang-orang di Beitar memutuskan bahwa mereka sudah muak dan mengumumkan mereka akan menerapkan sanksi," tulis Haarzetz.