REPUBLIKA.CO.ID, PYONGYANG -- Korea Utara mengakui berhasil menguji mesin roket balistik antar benua baru. Roket tersebut akan memberikan ancaman serangan nuklir ke Amerika Serikat.
Uji coba terbaru ini diumumkan kantor berita Korut KCNA Sabtu (9/4). Tes ini merupakan langkah provokasi sekaligus sikap berani Korut menantang sanksi internasional termasuk AS.
Peluncuran rudal balistik tersebut melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB yang melarang kegiatan balistik oleh Korut. Itu merupakan peluncuran rudal menengah pertama Korut sejak awal 2014.
Jika uji roket ini benar, akan menjadi langkah besar bagi program senjata nuklir Korut yang melakukan te atom keempat awal tahun ini. Namun Korut mungkin masih memerlukan banyak pekerjaan sebelum dapat menyerang daratan AS dengan rudal nuklir.
Para pejabat Korea Selatan mengatakan, Korut belum memiliki rudal balistik antarbenua terpercaya. Apalagi kemampuan untuk mempersenjatainya dengan hulu ledak nuklir. Namun mereka tetap melakukan pengawasan terhadap perkembangan Korut.
"Kami terus mematau upaya lebih lanjut Korea utara dalam pengembangan rudal balistik antarbenua (ICBM) serta gerakan apapun terhadap peluncuran rudal," kata seorang pejabat militer Korsel dari Departemen Pertahanan Nasional dilansir NBC News.
Baca juga, Korut Umumkan Rencana Peluncuran Roket.
Di Washington, juru bicara Departemen Luar Negeri Mark Toner menyerukan Korut untuk menahan diri dari tindakan dan retorika yang lebih mengguncang wilayah tersebut.