REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN -- Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, membangun pos pembinaan terpadu penyakit tidak menular dalam upaya mencegah dan melawan penyakit diabetes melitus.
"Pos pembinaan terpadu (posbindu) penyakit tidak menular (PTM) ini nantinya terdapat di setiap desa, kelompok masyarakat, hingga di perkantoran maupun perusahaan," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Mafilindati Nuraini di Sleman, Sabtu (9/4).
Berdasarkan hasil riset kesehatan dasar dari Kementerian Kesehatan, disebutkan bahwa penyakit tidak menular diabetes militus pada 2013 di wilayah DIY, Kabupaten Sleman berada pada posisi tertinggi dengan prevalensi penderita diabetes melitus mencapai 3,3 persen, sedangkan untuk penyakit hipertensi prevalensi mencapai 10 persen. "Angka ini cukup tinggi dan mengkhawatirkan," katanya.
Bertepatan dengan Hari Kesehatan Dunia yang bertemakan "Cegah, Obati, dan Lawan Penyakit Tidak Menular Diabetes Militus", Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman mulai merintis posbindu PTM.
"Pendirian posbintu PTM ini bertujuan tidak lain untuk mengajak masyarakat lebih sadar akan kondisi badan serta untuk wadah sosialisasi kepada masyarakat akan bahaya penyakit diabetes militus," katanya.
Mafilindati berharap keberadaan posbindu PTM akan dapat menekan angka penyakit tidak menular, seperti diabetes militus dan penyakit lainnya. "Harapannya masyarakat lebih sadar menjaga kondisi tubuh, dan menghindari perilaku hidup tidak sehat, serta mau memeriksakan kesehatannya sejak dini," kata dia.
Ia mengatakan bahwa penyakit yang tidak menular adalah penyakit yang tidak bergejala dan selalu menyerang secara tiba-tiba. "Selain diabetes melitus, jenis penyakit tidak menular lain yang harus diswaspadai adalah hipertensi dan jantung," katanya.
Pekerja kantoran, kata dia, menghabiskan waktu berjam-jam di dalam ruangan dan kurang gerak, akan lebih mudah terjangkit penyakit tidak menular ini.