REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisioner Komisi Nasional (Komnas) Hak Asasi Manusia Hafid Abbas mengungkapkan teka-teki kematian terduga teroris Siyono, perlahan mulai terungkap setelh dilakukan autopsi oleh tim dokter forensik Muhammadiyah beberapa hari lalu. Dari hasil autopsi, diketahui Siyono menderita beberapa patang tulang, terutama pada bagian dada, akibat hantaman benda tumpul.
Kendati demimian, Hafid enggan membeberkan lebih detail perihal hasil autopsi tersebut. Ia hanya menyebut bahwa hasil autopsi tersebut akan segera diumumkan kepada publik.
"Mungkin awal pekan depan kita akan rilis (hasil autopsi Siyono) di kantor Komnas HAM," tutur Hafid seusai menghadiri acara pengajian bulanan Muhammadiyah di kantor Pengurus Pusat Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (8/4).
Menurutnya, pengusutan kasus kematian Siyono memang patut dilakukan oleh Komnas HAM. "Karena lembaga ini dibentuk untuk melindungi warga Indonesia dan segenap tumpah darahnya. Tidak boleh ada tetesan darah terjadi tanpa negara hadir," ujar Hafid.
Bila tidak diungkap, kata dia, bisa dibilang Indonesia telah gagal sebagai negara. Sebab ada kasus kematian yang tak terungkap dan menjadi misteri bagi masyarakat.
Siyono merupakan terduga teroris asal Dukuh, Desa Pogung, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Ia tewas tak lama setelah dibekuk oleh Detasemen Khusus Anti-Teror 88.