REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Wakil Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi mengatakan jumlah warga miskin Kota Sukabumi masih sekitar 25.600 jiwa. Jumlah itu didapat berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS).
"Jumlah warga miskin ini sekitar 12 persen dari total jiwa warga Kota Sukabumi jika jumlah penduduknya 320 ribu jiwa," katanya di Sukabumi, Sabtu (9/4).
Ia berkata, penanggulangan kemiskinan masih menjadi progam utama seperti membuka lapang pekerjaan baru, melakukan pelatihan dan keahlian serta mendorong warganya untuk menjadi wirausaha minimalnya bergelut di bidang koperasi, usaha, mikro, kecil dan menengah (KUKM). Selain itu, untuk mengikis angka kemiskinan ini, pemerintah daerah juga menggerakkan warganya agar lebih berproduktif dan mandiri.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan masih tingginya angka kemiskinan, seperti minimnya tingkat pendidikan, tidak mempunyai skil atau keahlian, kurang memanfaatkan potensi dan lain-lain. Karena itu, pengentasan kemiskinan sejak dini terus dilakukan seperti menyalurkan lulusan SMA sederajat ke berbagai perusahaan sesuai kemampuan, menggiring menjadi wirusaha dan yang tidak kalah penting adalah selalu memanfaatkan potensi untuk meningkatkan ekonomi keluarga.
"Namun, jika dibandingkan dengan daerah lain angka kemiskinan di Kota Sukabumi masih relatif kecil," ucap dia.
Fahmi mengatakan pengangguran juga mempengaruhi terhadap angka kemiskinan dan hingga saat ini ada 14.200 jiwa warga Kota Sukabumi yang masih menganggur dengan berbagai alasan penyebabnya. Ke depannya, pemerintah akan membuat berbagai progam yang langsung menyentuh terhadap kebutuhan warga.
"Sensus ekonomi yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat ini bisa menjadi patokan dalam mengeluarkan kebijakan pengentasan kemiskinan," katanya.