REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Meningkatnya eskalasi konflik di Laut Cina Selatan setelah militer Cina mulai unjuk kekuatan dengan pasukannya membuat negara-negara besar G7 angkat bicara. Pada pertemuan dua hari di Hirosima pimpinan G7 merasa perlu membahas hal ini untuk menstabilkan dunia.
Juru Bicara Amerika, Mark Tower mengatakan pada pertemuan tersebut para negara anggota G7 menjadikan isu konflik laut cina selatan pembahasan utama. pertemuan para kepala negara ini disebut sebagai pertemuan yang paling strategis untuk bisa membahas solusi dari konflik Laut Cina Selatan.
"Penting untuk stabilitas kawasan, jadi saya akan menyarankan bahwa topik-topik harus dibahas.Kebijakan kami sudah sangat jelas. Kami tidak ingin melihat upaya untuk meningkatkan atau meningkatkan ketegangan di Laut China Selatan, " ujar Tower, seperti dilansir Japan Times, Ahad (10/4).
Sebelumnya, pihak Cina sendiri melalui Menteri Luar Negeri Cina, Wang Yi sempat mengajukan protes keras dan menolak pembahasan konflik Cina selatan di pertemuan G7 tersebut. Yi mengatakan pembahasan tersebut akan semakin memperkeruh dan menyulut api permusuhan di antara negara negara yang sedang berkonflik.
"Jika beberapa negara mengambil isu teritorial pada pertemuan G-7 untuk tujuan politik, yang tidak akan membantu menyelesaikan masalah dan lebih suka mempengaruhi daerah stabilitas," ujar Wang.