REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Provinsi Jawa Barat kembali menyusun berbagai langkah untuk mengatasi persoalan Sungai Citarum. Gubernur Jabar Ahmad Heryawan mengatakan sedang menyusun tim baru untuk mengoptimalkan program Citarum Bestari. Tim ini terdiri dari pemprov, kabupaten/kota, kampus, berbagai komunitas, hingga TNI.
"Insya Allah sekarang sedang dibuat peta masalahnya, rencana kerjanya, sebelum nanti secara bersama gerakan Citarum Bestari ini digaungkan kembali dalam format yang baru," ujar Heryawan yang akrab disapa Aher kepada wartawan, akhir pekan lalu.
Aher mengakui, gerakan Citarum Bestari saat ini terkesan jalan di tempat. Dengan anggaran yang tergolong besar, pengerjaannya dianggap tak kunjung tuntas.
"Mungkin teman-teman di lapangan (bertanya) kok geraknya melempem lagi?" katanya.
Justru, kata Aher, saat ini sedang disiapkan rencana aksi multipihak implementasi pekerjaan (RAM IP). Dengan adanya RAM IP akan memperjelas tugas dan tanggung jawab masing-masing pihak.
"Kita sedang 'ngawahan', sedang siap-siap. Karena kalau tiba-tiba berlari tanpa konten yang disepakati, tanpa konten yang jelas, kan tidak berguna," katanya.
Langkah pertama yang akan dilakukan adalah membersihkan limbah-limbah dan sampah di Citarum. Selanjutnya, tim akan mengadvokasi masyarakat agar tidak kembali membuang sampah ke sungai.
"Mengambil kotoran dan tidak mengotori, tidak membuang limbah baru," katanya.
Tim pun, kata dia, akan mendatangi satu per satu industri untuk memastikan mereka tidak membuang limbah ke sungai. Selain itu, nantinya tim Citarum Bestari pun akan melakukan hal lain seperti penyediaan tempat sampah dan pengolahan limbah.
Kandang-kandang sapi di sekitar bibir Sungai Citarum akan dialihkan ke tempat yang lebih jauh sehingga kotoran ternak tersebut tidak langsung dibuang ke sungai.
"Bertahap dibuat pengolahan limbahnya untuk menjadi biogas bioenergi," kata Aher.