Ahad 10 Apr 2016 10:33 WIB

Jadi Duta Pancasila, Zaskia Gotik Harus Dididik

Rep: c30/ Red: Esthi Maharani
Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) MPR Abdul Karding (kiri) menyerahkan piagam kepada Zaskia Gotik disela-sela Sosialisasi 4 Pilar di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (7/4).
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) MPR Abdul Karding (kiri) menyerahkan piagam kepada Zaskia Gotik disela-sela Sosialisasi 4 Pilar di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (7/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar Hukum Tata Negara Margarito Kamis mendukung pedangdut Zaskia Gotik menjadi Duta Pancasila. Asalkan Zaskia harus mau dididik dan mengkampanyekan makna Pancasila.

"Tentu saja dia didik dulu mengenai Pancasila itu, minimal soal prinsip-prinsipnya dan hal-hal yang fundamental itu diberitahukan dulu," jelas Margarito saat dihubungi Republika, Ahad (10/4).

Margarito mengapresiasi Zaskia menjadi Duta Pancasila. Dia juga yakin pemilik goyang itik ini akan belajar dari masalah yang menimpanya.

Lagi pula sambungnya, Zaskia juga sudah membuktikan sedari awal tak ada niatan menghina Pancasila. Jawaban kontroversial Zaskia dalam acara Dahsyat 15 Maret 2016 lalu murni kesalahan panggung Zaskia yang tak direncanakan.

Yang lebih penting, tambah Margarito, Zaskia menyadari kesalahannya. Sehingga kedepannya Zaskia akan lebih banyak belajar tantang Pancasila dan akan lebih bagus bila mengkampanyekan Pancasila pada seluruh masyarakat Indonesia.

"Lebih bagus lagi Zaskia mau mengkampanyekan mengenai Pancasila ini," ujar Margarito.

Diketahui Zaskia tersandung masalah hukum atas jawab 'bebek nungging' saat ditanya lambang sila ke lima Pancasila. Zaskia pun memenuhi panggilan Penyidik Polda Metro Jaya untuk mempertanggung jawabkan dan menjelaskan kronologi peristiwa tersebut.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement