Ahad 10 Apr 2016 10:41 WIB

Bengkulu Diguncang Gempa 5,9 SR

Rep: Amri Amrullah/ Red: Karta Raharja Ucu
Gempa bumi (ilustrasi)
Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Gempa bumi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana melaporkan pada Ahad (10/4) pukul 09.14 WIB, telah terjadi gempa bumi dengan kekuatan 5,9 skal richter (SR) di 61 kilometer barat daya Bengkulu, atau 75 km Barat Daya Seluma, Provinsi Bengkulu. Pusat gempa berada di Samudera Hindia pada kedalaman 16 km.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan meskipun pusat gempa di laut tetapi gempa tidak berpotensi tsunami. Gempa dirasakan cukup keras oleh masyarakat di Kabupaten Seluma selama sekitar 30 detik.

"Sebagian masyarakat berhamburan keluar rumah," kata dia, Ahad (10/4). Guncangan gempa juga dirasakan sedang oleh masyarakat di Kota Bengkulu, Bengku Tengah, Kaur, dan Bengkulu Selatan.

Berdasarkan peta gempa dirasakan, intensitas gempa II-III MMI dan III MMI di Kepahiang. BPBD Provinsi Bengkulu dan BPBD kabupaten telah melaporkan tidak ada dampak gempa.

Dengan intensitas gempa dirasakan hanya III MMI tidak akan memberikan dampak kerusakan pada bangunan. Konstruksi bangunan rusak umumnya jika menerima guncangan gempa lebih dari VI MMI.

"Kondisi masyarakat aman dan normal," ucap dia. Bisa jadi ini karena masyarakat Bengkulu sudah terbiasa dengan gempa. Hampir setiap hari masyarakat merasakan guncangan gempa dengan intensitas yang bervariasi.

Pascagempa 7,9 SR pada 12 September 2007 lalu, memang telah memberikan pelajaran berharga untuk membangun masyarakat yang siap menghadapi gempa. Namun masih perlu banyak juga upaya-upaya untuk meningkatkan kesiapsaiagaan pemda dan masyarakat dalam menghadapi bencana besar.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement