Ahad 10 Apr 2016 17:18 WIB

Sepeda Motor Dakwah untuk Bilal

Bilal Kuan, Dai dari Kampung Tulima menerima Sepeda Motor Dakwah Yayasan Al Fatih Kaffah Nusantara (AFKN) Pimpinan Ustaz Fadhlan Gharamatan.
Foto: ROL/Agung Sasongko
Bilal Kuan, Dai dari Kampung Tulima menerima Sepeda Motor Dakwah Yayasan Al Fatih Kaffah Nusantara (AFKN) Pimpinan Ustaz Fadhlan Gharamatan.

REPUBLIKA.CO.ID, WAMENA -- Bilal Kuan, dai di Kampung Tulima, harus jalan kaki naik turun bukit guna mendidik anak-anak komunitas Muslim di Pegunungan Tengah Jayawijaya membaca Alquran. Jalan setapak seadanya dan jarak tempuh yang jauh menyulitkannya melaksanakan dakwah.

“Naik turun sudah biasa, tapi kadang menyulitkan karena butuh waktu berjam-jam untuk bisa sampai ketempat mengajar seperti di Walesi,” ungkapnya.

Namun, Bilal merasakan nikmat tak terhingga di setiap keletihan kakinya. Padahal kondisi fisiknya tidaklah prima. Namun, pikirannya hanya satu, segera mengajari anak-anak Nuu Waar membaca Alquran. “Saya ikhlas,” kata dia.

Karena aktivitas dakwahnya yang luar biasa, Yayasan Al Fatih Kaffah Nusantara pimpinan Ustaz Fadhlan Gharamatan segera mengirimkan satu buah sepeda motor. Pemberian tersebut merupakan bagian dari program Sedekah Motor Dakwah.

‘Di AFKN, kita ada program SMD, Sedekah Motor Dakwah. Program ini membantu para dai dengan membekali mereka sepeda motor,” kata dia.

Sudah puluhan motor diserahkan AFKN kepada para dai yang tersebar di seluruh Nuu Waar. Dengan sepeda motor itu, para dai begitu bersemangat berdakwah tanpa harus kesulitan menuju tempat lokasi.

Sepeda motor harus diakui menjadi fasilitas dakwah strategis yang memudahkan para dai. Rute Bilal misalnya, harus menempuh jarak dari Kampung Tulima menuju Islamic Center Walesi kira-kira 4 kilometer, dengan durasi waktu tempuh 2 jam berjalan kaki.

Dengan sepeda motor tentu jarak tersebut bisa dipangkas menjadi lebih singkat dan menghemat tenaga.

“Segera akan kami melanjutkan pengiriman sepeda motor dakwah ke daerah-daerah membutuhkan. Tentu bertahap, tidak semua segera terpenuhi,” kata Ustaz.

Bilal yang menerima sepeda motor tersebut begitu terharu. Diakuinya, berdakwah itu memiliki tantangan yang berat. Tanpa honor atau berjalan kaki dengan jarak yang jauh sudah biasa. “Saya percaya Allah akan membalas apa yang saya lakukan,” kata dia.

Bilal mengucapkan terima kasih kepada Ustaz Fadhlan dan umat Islam atas bantuan yang diberikan. Ia pun mendoakan agar umat Islam diberikan keberkahan. “Saya tidak bisa membalas apapun. Tapi Allah akan membalas apa yang diberikan Kiai dan umat Islam,” ucap dia.

Tak kuasa menahan haru, Bilal sujud syukur. Dia pun minta dukungan dan doa kepada umat Islam agar diberikan kemudahan dalam berdakwah.

“Nanti, kita akan buat rumah dai, pipanisasi, dan sarana peribadahan juga sepeda motor untuk dai lainnya di Nuu Waar. Jadi, pelan-pelan tidak semua kita berikan. Semua akan kebagian, termasuk saudara kita di Tolikara, Insya Allah,” kata Ustaz Fadhlan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement