Ahad 10 Apr 2016 20:22 WIB

Setelah Krisis Listrik, Kini Warga Nias Dilanda Krisis Air

Rep: Issha Harruma/ Red: Nidia Zuraya
Krisis air bersih (ilustrasi)
Foto: Antara/Wahdi Septiawan
Krisis air bersih (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, GUNUNG SITOLI -- Pemadaman listrik yang disebabkan oleh pemutusan hubungan kontrak sepihak sejak Jumat (1/4), berujung pada krisis air di Pulau Nias. Menyikapi hal ini, PT PLN menambah dua tangki air untuk menyuplai kebutuhan air bersih masyarakat Nias.

"Dua tangki ini akan ditaruh di Pasar Yaahowu dan Jalan Patimura agar kegiatan masyarakat dapat terbantu," kata Senior Manager Public Relations PLN Agung Murdifi, Ahad (10/4).

Agung menjelaskan, pasca tidak beroperasinya dua unit PLTD Sewa di Nias akibat pemutusan kontrak sepihak tersebut, kebutuhan dasar masyarakat seperti mandi, mencuci, dan masak menjadi terganggu karena tidak ada air bersih. Dengan adanya tangki air darurat ini, lanjutnya, diharap kebutuhan masyarakat terhadap air bersih dapat terbantu.

Selain itu, Agung mengatakan, dalam menghadapi krisis air ini, PLN bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nias juga menyediakan mobil tangki air yang terus bergerak memasok air bersih ke berbagai titik. Mobil ini memasok tangki-tangki air yang disediakan PLN, sekolah, perkantoran, Polres, dan tempat-tempat pelayanan umum lainnya.

Selain di Pasar Yaahowu dan Jalan Patimura, Agung menyebut, PLN sebelumnya juga telah menyediakan tangki air di Komando Distrik Militer 0213 untuk digunakan masyarakat sekitar. Tak hanya penyediaan tangki dan mobilisasi pasokan air ke sejumlah titik, PLN juga menempatkan genset di Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).

Hingga saat ini, PLN telah menempatkan genset di tiga lokasi PDAM, yakni PDAM Idanoi (1x120 kVA), PDAM Tirta KBN (1x120 kVA) dan PDAM Binaka (1x100 kVA). "Dengan banyaknya genset di PDAM, diharapkan masyarakat bisa langsung mendapatkan air bersih," ujar Agung.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement