REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN—Rencana Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) untuk menggulirkan kembali Liga Santri, disambut positif kalangan pondok pesantren (ponpes) di Kabupaten Semarang.
Sekretaris Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) Nahdalatul Ulama Kabupaten Semarang, KH Zaenal Muttaqi mengatakan, pihaknya sangat sepakat jika liga sepakbola antar santri ponpes ini kembali diputar.
Menurut dia, sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga yang sangat populer di lingkungan pondok (red; pesantren). “Sehingga ini juga menjadi kabar yang bagus bagi para santri,” ujarnya di Ungaran, Ahad (10/4).
Zaenal juga menyampaikan, begitu populernya sepakbola di lingkungan ponpes –hingga saat ini—sudah ada semacam turnamen sepakbola antar ponpes se-Kabupaten Semarang, yang sudah menjadi agenda rutin.
Di luar hajat ini, lanjutnya, dalam setiap penyelenggaraan Pekan Olahraga dan Kesenian antar ponpes, cabang sepakbola juga tidak pernah absen untuk dipertandingkan. Termasuk pada hajat Pekan Seni dan Olahraga RMI tingkat Jawa Tengah yang akan dihelat di Jepara, akhir Desember tahun ini.
Ia juga sepakat, lingkungan ponpes juga tak pernah kering oleh potensi pengembangan diri, baik di bidang ilmu pengetahuan maupun di baidang olahraga. Apalagi atmosfer kompetisi para santri akan jauh berbeda dengan kompetisi sepakbola pada umumnya yang sangat mengedepankan sentimen kedaerahan hingga bentrok fisik antar pendukung sepakbola tak terelakkan.
Ia bahkan menyebut Liga Santri bisa menjadi alternatif di tengah ketidakjelasan kompetisi sepakbola di tanah air, seperti sekarang ini.“Siapa tahu, kompetisi Liga Santri ini akan membawa warna tersendiri bagi dunia persepakbolaan di tanah air,” tegas Zaenal.